kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan berharap laba bersih tumbuh double digit


Minggu, 22 Januari 2017 / 15:59 WIB
Perbankan berharap laba bersih tumbuh double digit


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tak banyak bank yang masih dapat mendulang untung hingga dua digit (double digit) untuk laba bersih di tahun 2017 ini. Pasalnya, bank masih mengalami tekanan pada perlambatan permintaan kredit, kenaikan rasio kredit bermasalah, suku bunga, dan pengetatan likuiditas di tahun ini.

Bob T. Ananta, Direktur Perencanaan dan Operasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), pihaknya akan mempertahankan persentase laba bersih tumbuh dua digit di tahun ini. “Ya, perkiraan akan sama seperti pertumbuhan laba bersih BNI di sepanjang tahun 2016,” kata Bob, kepada KONTAN, Sabtu (21/1).

Untuk memperoleh laba, perusahaan akan menjaga earning asset, transaksi untuk fee based income, dan mengelola biaya. Berdasarkan data bulanan, bank berlogo 46 ini mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 24,35% menjadi Rp 9,48 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 7,62 triliun per November 2015.

Taswin Zakaria, Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk mengatakan, pihaknya tidak mungkin akan mendapatkan pertumbuhan laba bersih yang sama di tahun 2017 seperti tahun 2016, karena banyak hal yang perusahaan lakukan di 2016 dan tidak bisa terulang di tahun-tahun berikutnya. ?

“Namun Maybank Indonesia mengharapkan akan memperoleh pertumbuhan laba double digit di tahun 2017 ini,” kata Taswin, akhir pekan.

Bank yang berpusat di Malaysia ini mencatat pertumbuhan laba bersih 280% menjadi Rp 1,42 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 375,49 miliar pada November 2015.

Cara perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnis tentunya dengan terus melihat dan menangkap peluang dari pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga harga bunga kredit, biaya dana (cost of fund) pada likuiditas, biaya operasional, dan faktor-faktor penting untuk menjaga pertumbuhan.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk, membidik pertumbuhan laba bersih di tahun 2017 sama seperti di tahun 2016. Kurang lebih, OCBC mencatat pertumbuhan laba bersih 19% di akhir tahun lalu, karena laba tumbuh 19,25% atau senilai Rp 1,62 triliun per November 2016 dibandingkan Rp 1,365,231 per November 2015.

Lanjutnya, OCBC NISP masih akan memperoleh laba tinggi karena perusahaan akan meningkatkan pendapatan komisi (fee based income), serta terus menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sehingga tak perlu membentuk cadangan yang tinggi. “Kami memperkirakan NPL akan flat di tahun ini,” terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×