kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rasio klaim tinggi bayangi program asuransi pemerintah


Jumat, 12 Januari 2018 / 17:30 WIB
Rasio klaim tinggi bayangi program asuransi pemerintah
ASURANSI NELAYAN dari JASINDO


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sejak beberapa tahun lalu memiliki program asuransi untuk sejumlah pelaku usaha terutama di segmen menengah, kecil, dan mikro. Namun rupanya, beberapa program dinilai punya rasio klaim yang tergolong besar.

Plt Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK Muhammad Ichsanuddin mencontohkan program asuransi nelayan. Ia menyebut risiko yang ditanggung perusahaan asuransi di program ini terlampau luas.

Di program ini, ada santunan akibat melakukan aktivitas penangkapan ikan. Mulai dari kematian akibat kecelakaan sebesar Rp 200 juta, hingga biaya pengobatan yang mencapai Rp 20 juta.

Tak cuma itu, ada pula santunan kecelakaan di luar aktivitas menangkap ikan. Tadinya, ia menyebut besaran santunan di luar aktivitas menangkap ikan ini sama besar bila terjadi saat nelayan melaut. Namun karena sejumlah perusahaan asuransi mengeluh terlalu berat, maka dilakukan revisi di tahun lalu.

"Dengan adanya adendum, santunan kematian akibat kecelakaan di luar kegiatan menangkap ikan turun menjadi Rp 160 juta," katanya, Jumat (12/1).

Tahun lalu regulator mencatat premi yang didapat dari program ini mencapai Rp 87,5 miliar. Sementara klaimnya mencapai Rp 10,2 miliar.

Rasio klaim cukup besar juga terjadi di asuransi usaha tani padi alias AUTP. Sepanjang 2017 premi dari program ini mencapai Rp 179,6 miliar. Sementara klaimnya mencapa Rp 107,1 miliar.

"Tanaman padi ini memang banyak penyakitnya," ungkapnya.

Karena tingginya rasio klaim ini, ia menyebut pihaknya membuka opsi untuk membicarakannya dengan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk kementerian teknis yang memiliki program tersebut.

"Sebisa mungkin tentu perusahaan asuransi yang menjalankan ini mendapatkan keuntungan selain membantu program pemerintah," ungkap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×