Reporter: Dyah Megasari, Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Suku bunga Bank Indonesia (BI rate) diputuskan tidak berubah untuk bulan Januari 2013. Berdasarkan pengumuman BI pada hari ini (10/1), suku bunga acuan bertahan di level 5,75%.
Artinya, sudah sebelas bulan lamanya BI menahan suku bunga di level yang sama. Terakhir, BI rate berubah pada 9 Februari, tepatnya dari 6% menjadi 5,75%.
Pengumuman BI Rate ini diutarakan oleh Gubernur BI, Darmin Nasution. Menurutnya, laju inflasi saat ini masih berada di bawah kendali bank sentral.
"Hal ini sesuai dengan sasaran inflasi 4,5% plus minus 1%," jelasnya, Kamis (10/1). Keputusan tersebut juga berangkat dari evaluasi menyeluruh tentang kondisi ekonomi 2012 dan prospek 2013.
Keputusan ini sesuai dengan yang diprediksi para ekonom sebelumnya. Ekonom BII Juniman memperkirakan, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan jika tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Dia beralasan, pelemahan nilai tukar rupiah belum menekan laju inflasi. "Penyesuaian BI rate tergantung pada kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi," katanya, Rabu (9/1).
Ekonom BCA David Sumual menambahkan, tekanan inflasi tahun 2013 memang akan lebih besar ketimbang tahun 2012 lalu. Namun, David meyakini BI belum akan mengubah arah suku bunga acuannya awal tahun ini.
Menurut David, BI akan menggunakan instrumen Fasbi untuk mengendalikan moneter. "Masih ada gap antara Fasbi rate dengan BI rate. Sehingga BI mungkin akan melakukan normalisasi gap antara Fasbi Rate dan BI rate," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News