Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 15,7% di akhir 2014 atau menjadi Rp 16,5 triliun. Pencapaian ini didukung kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 32 triliun atau tumbuh 21,2%.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA menuturkan, pencapaian itu juga didukung oleh kualitas portofolio kredit, franchise pendanaan yang solid, efisiensi operasional yang terjaga dan kontribusi laba perusahaan anak. "Di 2014 hasil kinerja keuangan kami tetap solid. Kami juga menjaga likuiditas dan kualitas aset, serta terus memberikan layanan terbaik bagi nasabah," ucap Jahja, Kamis (5/3).
Total portofolio kredit BCA tumbuh Rp 34,3 triliun atau 11% menjadi Rp 346,6 triliun di akhir 2014. Angka itu terdiri dari kredit korporasi Rp 120,5 triliun, komersial dan UKM Rp 134,2 triliun, dan konsumer Rp 92,3 triliun.
Pertumbuhan kredit yang tidak terlalu besar sejalan dengan rasio kredit bermasalah yang rendah dan terjaga pada level 0,6% dengan rasio pencadangan sebesar 324,2%.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) BCA mencapai Rp 447,9 triliun atau naik 9,4%. Selain itu, BCA memiliki rasio DPK terhadap kredit (LDR) pada level 76,8%. BCA juga masih memiliki tingkat permodalan yang kuat dengan rasio CAR 16,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News