Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan kredit sebanyak 17,5% menjadi Rp 326,1 triliun di sepanjang tahun lalu. Pencapaian ini patut diacungi jempol, mengingat realisasinya mampu melampaui penyaluran kredit bank umum yang diproyeksikan hanya 11% - 13%.
Ahmad Baiquni, Direktur Utama BNI mengatakan, penyaluran kredit perseroan di sepanjang tahun lalu mengalami pertumbuhan di berbagai segmen, baik business banking, seperti kredit korporasi, kredit kepada BUMN, usaha menengah dan kecil, maupun kredit konsumer.
Kredit business banking tercatat tumbuh 15,3% menjadi sebesar Rp 231,1 triliun hingga tahun lalu. Adapun, komposisi kredit meliputi, UMK sebanyak 28,6%, korporasi 24,6%, BUMN 17,7% dan pembiayaan anak usaha dan cabang luar negeri sebesar 11,5%.
"Peningkatan kredit salah satunya ditopang oleh penyaluran kredit ke BUMN. Ini menjadi komitmen perseroan untuk mendukung proyek-proyek prioritas pemerintah, terutama di sektor infrastruktur, seperti jalan tol, konstruksi, listrik dan migas," ujarnya, Senin (25/1).
Sementara, di segmen konsumer, BNI mampu mencetak pertumbuhan kredit sebesar 10,6% atau menjadi Rp 57,5 triliun ketimbang tahun 2014 silam yang hanya Rp 52,0 triliun. Kredit pemilikan rumah berkontribusi sebanyak 60,2%. Diikuti oleh bisnis kartu kredit 17%, kredit konsumer lainnya 15,8% dan flexi 6,8%.
"Kinerja kredit yang kinclong dan berhasil tumbuh di atas rata-rata industri bank membuat kami optimistis menghadapi tahun ini. Kami perkirakan, pertumbuhan kredit tahun ini akan berkisar 16%-18%. Segmen business banking masih akan menjadi penopang utama pertumbuhan, utamanya kredit korporasi dan BUMN," imbuh Baiquni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News