Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski belum secara resmi beroperasi, namun PT Pefindo Biro Kredit tidak cuma diam menunggu. Perusahaan pemeringkat risiko kredit ini terus menyiapkan data-data untuk menunjang laporan risiko kredit debitur.
Dengan begitu setelah mereka bisa beroperasi di awal tahun depan, perseroan bisa dengan cepat merilis credit scoring kepada mitra mereka yang membutuhkan data yang komprehensif terkait profil risiko dari seorang calon nasabah.
Bahkan Ronald T Andi Kasim, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit mengklaim saat ini jumlah data yang mereka kantongi sudah cukup besar. Terutama dari perbankan dan multifinance. "Di tahun 2016 mungkin baru 70 juta data debitur dari kedua segmen itu dan meningkat bertahap," kata dia, Rabu (21/10).
Selain itu perseroan juga menargetkan bisa melakukan penilaian terhadap 10 juta sampai 15 juta nasabah PT Pegadaian di tahun pertama beroperasi. Sementara dari nasabah PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkom dan PT PLN masing-masing sebanyak 7 juta sampai 10 juta pelanggan.
Nantinya entitas yang mereka rating tak cuma dari kalangan individu. Pasalnya mereka memang diperbolehkan untuk melakukan scoring terhadap individu, korporasi, maupun UMKM. "Nah kita mau masuk kesemuanya," ungkap Ronald.
Credit scoring ini sendiri bisa jadi tolak ukur bagi kreditur dalam menyalurkan kredit. Kreditur seperti perbankan dan perusahaan pembiayaan bisa lebih mudah menghitung risiko dari calon debitur mereka dengan data dari Pefindo Biro Kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
