kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2017, laba komprehensif SMI lompat 39,5% menjadi Rp 1,7 triliun


Selasa, 27 Maret 2018 / 18:37 WIB
2017, laba komprehensif SMI lompat 39,5% menjadi Rp 1,7 triliun
ILUSTRASI. SMI Catat Obligasi 7 Triliun di BEI


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya proyek pembiayaan yang disalurkan membuat PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI membukukan kinerja apik. Selama tahun lalu, badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mencatat jumlah laba komprehensif sebesar Rp 1,73 triliun.

Merujuk laporan keuangan perusahaan di 2017, pada tahun 2016, keuntungan yang diperoleh perseroan mencapai Rp 1,24 triliun. Dengan demikian ada kenaikan 39,51% secara year on year (yoy). Peningkatan laba ini didongkrak oleh pendapatan usaha SMI yang naik 35,19% menjadi Rp 3,15 triliun sampai akhir tahun lalu.

Direktur Utama SMI Emma Sri Martini mengakui, kenaikan jumlah dan nilai proyek yang dibiayai turut mendongkrak realisasi laba. Adapun ia menyebut, jumlah pembiayaan yang dibiayai oleh SMI meningkat sekitar 25% per annum (tahun) selama kurun waktu dua tahun berturut-turut.

Lanjut Emma, peningkatan proyek yang dibiayai oleh SMI juga berkat dorongan dari pemerintah Indonesia dalam mendorong partisipasi aktif swasta untuk berkontribusi khususnya pembiayaan di sektor infrastruktur.

Di tahun ini, SMI membidik peningkatan pendapatan dan laba usaha bisa naik 10% hingga 30%. Hal ini ditunjang dengan dukungan dari pemerintah Indonesia yang sangat menyadari partisipasi aktif swasta dan perbankan yang sangat signifikan dalam pembangunan infrastruktur khususnya dalam hal pembiayaan.

Untuk menggapai target, tahun ini SMI akan terus berupaya untuk membiayai dan menyiapkan proyek- proyek baru khususnya di sektor infrastruktur. SMI akan mengembangkan produk-produk yang bersifat pelengkap yang dapat dimanfaatkan untuk menutup celah kekurangan pembiayaan di sektor infrastruktur.

Sehingga proyek tersebut menjadi bankable dan dapat didanai tidak hanya oleh SMI namun lembaga pembiayaan lainnya. Sebagai contoh, SMI memiliki
produk inovatif berupa Cash Deficiency Support (CDS) dalam bentuk fasilitas hutang subordinasi dengan tujuan utama membantu arus kas proyek pada saat operasi untuk meningkatkan sustainability dari suatu proyek.

"Fasilitas CDS bertujuan untuk membantu terlaksananya pembangunan proyek dengan penggunaan kas seminimal mungkin," imbuh Emma kepada Kontan.co.id, Senin (26/3).

Direktur Operasional dan Keuangan SMI Agresius R. Kadiaman manambahkan, pendapatan perusahaan yang bertumbuh itu terutama didukung oleh realisasi pendapatan bunga pembiayaan pada 2017 yang mengalami kenaikan dibanding tahun 2016 sebesar 63,90%.

"Peningkatan ini disebabkan oleh rata-rata outstanding pembiayaan korporasi yang disalurkan meningkat," kata Agresius kepada Kontan.co.id, Selasa (27/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×