Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk memang gigit jari melihat pencapaiannya pada paruh pertama tahun ini. Total kreditnya tercatat turun 3% menjadi hanya Rp 136,3 triliun.
Adalah segmen kredit mikro, kendaraan bermotor dan korporasi yang memberi kontribusi negatif. Sementara, kredit komersial mandek pada posisi Rp 14,9 triliun atau sama dengan semester pertama tahun lalu.
Vera eve Lim, Direktur Keuangan Danamon mengatakan, di sisi lain, ini berarti saat yang tepat bagi perseroan untuk mendongkrak segmen kredit yang lebih berpeluang. Seperti, segmen usaha kecil dan menengah (UKM), ritel, kredit pemilikan rumah, kredit tanpa agunan dan kartu kredit, termasuk unit usaha syariah.
"Segmen UKM mencatatkan pertumbuhan 7% menjadi Rp 21,6 triliun pada semester pertama tahun ini, sedangkan, segmen ritel, KPR, KTA dan kartu kredit bertumbuh 16% menjadi Rp 11,4 triliun dan segmen syariah melejit 46% menjadi Rp 2,8 triliun. Kami akan genjot segmen yang berkontribusi positif," ujarnya, Selasa (28/7).
Seperti diketahui, sebanyak 40% kredit Danamon mengalir lewat Adira Finance, anak usahanya di bidang pembiayaan konsumen. Adira Finance sendiri mencatat penurunan pembiayaan baru 11% pada semester pertama ini. Penurunan pembiayaan otomotif ini diklaim masih lebih baik ketimbang penurunan penjualan otomotif yang mencapai 18% - 23%.
Sng Seow Wah, Direktur Utama Danamon menambahkan, untuk mendongkrak kinerja perseroan di semester kedua ini, pihaknya menyiapkan beberapa strategi. "Di antaranya, membangun prospek bisnis di segmen UKM dan transactional banking agar tumbuh berkelanjutan, serta cross-selling yang akan memberi dampak pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News