Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) akan mendorong pembukaan perusahaan gadai di luar Pulau Jawa, pasalnya sejauh ini jumlah perusahaan tersebut dinilai relatif masih kecil.
Sekretaris PPGI Holilur Rohman menyatakan, bisnis usaha pergadaian ke depan masih positif dan akan terus berkembang. Untuk itu, pihaknya mendorong perusahaan gadai terus melakukan literasi kepada masyarakat agar produk-produknya banyak dikenal dan digunakan.
“Data menunjukkan 72% perusahaan gadai ada di Pulau Jawa sedang sisanya 28% di luar Jawa,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (31/8).
Di Agustus 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan izin usaha untuk tiga perusahaan pergadaian di wilayah Jakarta, Riau dan Medan. Perusahaan tersebut yaitu, PT Gadai Top Indonesia, PT Gadai Sehati Bersinergi dan PT Abank Gadai Sumut.
Baca Juga: Jumlah Pemain Gadai Terus Bertambah, Begini Kata Pelaku Industri
Holil mengatakan, sampai Agustus jumlah perusahaan gadai sebanyak 139 perusahaan termasuk PT Pegadaian. Ini membuktikan bahwa bisnis gadai masih berkembang.
“Terbukti masih banyak warga masyarakat yang antusias mendirikan perusahaan gadai karena layanan yang cepat mudah dan aman,” kata dia.
Banyaknya jumlah perusahaan pergadaian ini, juga seiring dengan penyaluran pinjaman industri pergadaian yang tampak meningkat.
Menilik data OJK, jumlah penyaluran pembiayaan dan pinjaman industri pergadaian meningkat 16,27% year on year (yoy) menjadi Rp 63,94 triliun per Mei 2023, dibandingkan Mei 2022 sebesar Rp 54,99 triliun.
Holil menuturkan, peningkatan pinjaman yang disalurkan oleh industri pergadaian karena literasi dan inklusi keuangan yang gencar dilaksanakan oleh perusahaan.
“Peningkatan pinjaman yang disalurkan di industri Pergadaian karena literasi dan inklusi keuangan yang gencar dilaksanakan oleh perusahaan pergadaian serta ditunjang promosi dan pemasaran yang tepat sasaran,” tuturnya.
Holil tak memungkiri bahwa segmen yang dilayani pergadaian mayoritas masih berasal dari masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bahwa. Namun, kata dia, saat ini juga sudah mulai merambah ke masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
“Ada beberapa perusahaan yang mengambil segmen khusus golongan atas, dengan jaminan barang-barang mewah dan mobil mewah,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News