kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

IFC akan suntik dana ke Bank Hana


Rabu, 11 Januari 2012 / 09:50 WIB
IFC akan suntik dana ke Bank Hana
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Honda Jazz sudah murah, kini dari Rp 110 jutaan saja


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Bank Hana Indonesia (Bank Hana) akan memperoleh kucuran modal dari salah satu pemegang sahamnya, yakni International Finance Corporation (IFC). Anggota kelompok Bank Dunia (World Bank) itu bakal menambah kepemilikan tidak lebih dari 20% dari sebelumnya sebesar 19,03%.

Bank Indonesia (BI) membenarkan rencana penambahan modal ini. Boedi Armanto, Direktur Pengawasan I BI mengatakan, regulator tinggal menunggu realisasinya saja. "Semakin besar modal akan semakin baik," katanya, Selasa (10/1). Suntikan dana dari pemilik ini untuk penguatan infrastruktur dan ekspansi usaha.

Saat ini komposisi kepemilikan Bank Hana adalah, Hana Bank Korea 60,97%, PT Trisetijo Manunggal Utama 10 %, Bambang Setijo 10% dan IFC sebesar 19,03%. Hana adalah bank terbesar di Korea Selatan dan IFC menjadi pemilik bank ini sejak 2007, setelah pemilik lama gagal memenuhi kewajiban modal inti.

Manajemen Bank Hana dan IFC belum bersedia memberikan penjelasan. Rachel Robbins, Vice President and General Counsel IFC, baru akan memberikan keterangan hari ini, Rabu (11/1). Kedua pihak akan menjelaskan soal penambahan dana itu dan rencana pengembangan Bank Hana ke depan.

Berdasarkan data BI, hingga Oktober 2011 penyaluran kredit Hana mencapai Rp 2,16 triliun, tumbuh 58% dari periode yang sama 2010 senilai Rp 1,36 triliun. Adapun perolehan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10%, dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 1,83 triliun.

Sepanjang 2012, IFC menargetkan pembiayaan hingga US$ 500 juta. Sarvesh Suri, Country Manager IFC mengatakan, pembiayaan mengalir ke perusahaan yang bergerak pada sektor infrastruktur, sumber daya alam (SDA) dan keuangan.

Salah satu perusahaan yang memperoleh pembiayaan IFC adalah Wintermar Offshore Marine sebesar US$ 45 juta. Kredit bertenor 7 tahun ini untuk mendukung aktivitas eksplorasi dan pengembangan lapangan migas, utamanya di timur. Wintemar berencana menambah 15 supply vessels hingga 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×