kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AAJI: Klaim asuransi jiwa terkait Covid-19 capai Rp 1,46 triliun hingga Februari 2021


Rabu, 09 Juni 2021 / 06:07 WIB
AAJI: Klaim asuransi jiwa terkait Covid-19 capai Rp 1,46 triliun hingga Februari 2021
ILUSTRASI. Klaim asuransi jiwa terkait Covid-19 terus bertambah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia ternyata membuat klaim asuransi jiwa terkait Covid-19 terus meroket. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim terkait Covid-19 sudah mencapai Rp 1,46 triliun. Angka tersebut merupakan yang tercatat pada periode Maret 2020 hingga Februari 2021.

Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi AAJI Simon Imanto mengatakan, klaim Covid-19 itu dibayarkan kepada 24.997 polis. Sebagai informasi, 87,41% dari total klaim Covid-19 atau senilai dengan Rp 1,28 triliun telah berstatus sudah selesai.

“Sisanya yang sebesar 12,59% masih dalam proses pembayaran kepada nasabah atau ahli waris dengan nilai Rp 184,37 miliar,” jelas Simon dalam konferensi pers, Selasa (8/6).

Baca Juga: Tunjukkan pemulihan kinerja, AAJI dorong anggotanya tingkatkan kualitas tata kelola

Sementara itu, total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa pada kuartal I-2021 mengalami pertumbuhan hingga 23,5% yoy menjadi Rp 47,68 triliun. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya klaim dan manfaat yang dibayarkan hanya mencapai Rp 38,6 triliun.

Proporsi terbesar klaim yaitu pada pembayaran nilai tebus atau surrender yang nilainya hingga Rp 28,54 triliun atau tumbuh sebesar 30,6% dibandingkan kuartal I 2020. Klaim ini juga berkontribusi sebesar 59,9% dari keseluruhan total klaim dan manfaat.

Pertumbuhan total klaim dan manfaat tersebut sejatinya sedikit tertahan akibat klaim kesehatan yang mengalami koreksi 13,3%. Di periode kuartal I, klaim kesehatan hanya mencapai Rp 2,59 triliun dari yang sebelumnya mencapai Rp 2,98 triliun.

“Perlambatan ini mengindikasikan pelanggan tidak melakukan kunjungan ke dokter karena banyak aktifitas di rumah dan ada keengganan dari masyarakat untuk mendatangi fasilitas kesehatan karena pandemi Covid-19,” pungkas Simon.

Selanjutnya: AAJI catat hasil investasi asuransi jiwa melonjak 105,1% pada kuartal I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×