Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai wacana pembentukan Holding BUMN Asuransi Umum bisa menjadi contoh baik bagi perusahaan asuransi di Indonesia.
Sebab, pembentukan Holding Asuransi Umum menciptakan efisiensi bagi perusahaan asuransi di Indonesia.
Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI mengatakan, pihaknya tidak merasa tersaingi dengan kehadiran Holding BUMN Asuransi Umum. Sekalipun kapasitas dan produk bisnisnya kian besar dan beragam. Namun kehadiran Holding BUMN tidak mengecilkan pasar asuransi umum yang ada di Indonesia.
"Pasarnya tidak akan menyempit juga. Justru akan menjadi contoh bagi perusahaan asuransi untuk bisa lebih efisiensi," tandas Julian pada Minggu (20/12).
Sementara PT Askrindo yang menjadi salah satu perusahaan asuransi umum yang akan dilebur mengaku siap atas road map Kementerian BUMN untuk membentuk Holding Asuransi Umum.
Antonius Chandra, Direktur Utama Askrindo mengatakan, tidak masalah jika Askrindo dibawa dalam Holding Asuransi Umum. Sebab rencana tersebut telah disetujui oleh Presiden.
Saat ini, Askrindo masih menunggu arahan dari Kementerian BUMN dalam rencana pembentukan Holding Asuransi Umum. Tahun 2018 minimal kajiannya siap dan sudah dapat dieksekusi.
Holding BUMN Asuransi Umum bisa terbentuk meskipun diakuinya prosesnya agak panjang. Holding sebelumnya yang telah terbentuk yakni: Holding Pupuk, Holding Semen dan Holding Perhutani bisa terbentuk. Begitu juga dengan Holding Asuransi Umum.
Setelah Holding Asuransi Umum beres, barulah kemudian kajian untuk pembentukan Holding Asuransi Jiwa. Sementara ini, BUMN asuransi umum mulai mempersiapkan tekhnologi, kapasitas serta SDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News