kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 11 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

AAUI: Asuransi kesehatan tumbuh mini


Senin, 22 Juni 2015 / 18:16 WIB
AAUI: Asuransi kesehatan tumbuh mini


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) masih enggan mengomentari rencana perubahan iuran dan kelas perawatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Terlepas dari hal tersebut, pertumbuhan lini bisnis dari asuransi kesehatan diprediksi hanya tumbuh mini.

Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor menyebut di tahun ini, perolehan premi dari asuransi kesehatan hanya akan tumbuh di kisaran 3% saja. Sementara pada tahun lalu premi dari lini bisnis ini mencapai sekitar Rp 5,6 triliun.

Beratnya bisnis asuransi kesehatan sendiri sudah terlihat di tiga bulan pertama 2015 ini. Sampai kuartal I, premi asuransi kesehatan turun 5% secara year on year menjadi Rp 1,25 triliun.

Masih banyaknya pertanyaan dari nasabah terhadap implementasi program BPJS Kesehatan menjadi penyebab lesunya bisnis ini. Sehingga aksi wait and see terus terjadi. "Mungkin di paruh kedua perusahaan akan mengikuti dulu. Nanti mereka memutuskan apakah mereka puas atau tidak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×