kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

AAUI: Industri Asuransi Umum Bakal Fokus Terapkan Teknologi AI


Selasa, 01 Oktober 2024 / 09:38 WIB
AAUI: Industri Asuransi Umum Bakal Fokus Terapkan Teknologi AI
ILUSTRASI. AAUI mengatakan industri asuransi umum akan fokus menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut industri asuransi umum akan fokus menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) ke depannya. Ketua Umum AAUI Budi Herawan menyebut saat ini, sudah ada beberapa perusahaan asuransi umum yang telah menggunakan AI.

"Untuk AI, kami memang saat ini lagi menuju ke sana. Bukan berarti perusahaan di industri asuransi umum tidak ada yang menggunakan AI. Untuk beberapa perusahaan joint venture sudah menggunakan," ungkapnya saat konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Budi menambahkan teknologi AI itu digunakan perusahaan asuransi umum dalam proses underwriting maupun klaim. Dia tak memungkiri bahwa teknologi AI merupakan hal yang baru dan akan terus berkembang.

Dia menambahkan, AAUI juga tengah menjalin kerja sama dengan partner dari asosiasi asuransi di Korea dan Jepang untuk mengimplementasikan AI sepenuhnya.

Baca Juga: AAUI: Pendapatan Premi Industri Reasuransi Rp 10,74 Triliun pada Semester I-2024

"Mungkin tahun depan bisa kami coba implementasikan ke perusahaan di industri asuransi umum," katanya.

Budi tak memungkiri penerapan AI juga harus dibarengi dengan tingkat keamanan yang memadai. Sebab, kalau hanya menerapkan, tetapi tidak mempunyai keamanan yang baik, tentu juga akan berbahaya.

Sementara itu, Budi juga mengatakan teknologi AI kemungkinan akan sepenuhnya dipergunakan pada 2 tahun atau 3 tahun ke depan. Dia bilang hal itu tidak bisa dihindari oleh industri. 

Oleh karena itu, Budi berharap sumber daya manusia di dalam negeri, terkhusus bagian IT, bisa mengembangkan AI secepat mungkin sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×