Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi dari lini bisnis asuransi aviation atau penerbangan mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Ketua AAUI Budi Herawan mengatakan, pendapatan premi asuransi aviation sebesar Rp 882 miliar pada semester I-2024.
"Nilai itu tumbuh 90,8%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 462 miliar," ujarnya kepada Kontan, Senin (30/9).
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Subur
Terkait pertumbuhan itu, Budi menerangkan memang pangsa pasar asuransi di sektor penerbangan masih besar. Dia juga mengatakan masih banyak investor melakukan investasi di sektor aviasi sehingga penambahan pesawat terhadap maskapai-maskapai masih terjadi setiap tahunnya.
Hal itu yang ikut mendorong pendapatan premi di lini tersebut. "Dengan demikian, mau enggak mau, mereka harus membeli asuransi," katanya.
Meski pertumbuhan penerbangan masih tinggi, Budi tak memungkiri penyerapan asuransi tersebut di dalam negeri masih sangat kecil.
Baca Juga: Prudential: Penurunan Suku Bunga Berdampak Positif pada Unitlink Berbasis Obligasi
Oleh karena itu, Budi menyampaikan pihaknya sedang mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), regulator pesawat, hingga Kementerian Perhubungan, agar bisa menyikapi fenomena tersebut.
Sementara itu, AAUI mencatat klaim asuransi aviation pada semester I-2024 sebesar Rp 84 miliar. Nilai itu terkontraksi sebesar 52,9%, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 179 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News