kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Rp 760 Miliar hingga Akhir Tahun


Selasa, 01 Oktober 2024 / 08:45 WIB
Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Rp 760 Miliar hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menargetkan pendapatan premi hingga akhir tahun ini mencapai Rp 760 miliar.

Adapun GEGI mencatatkan, pendapatan premi per Agustus 2024 sebesar Rp 585 miliar atau tumbuh sekitar 29,5% secara year on year (YoY).

Untuk mencapai target tersebut, Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan, pihaknya akan menerapkan sejumlah upaya.

Baca Juga: Asuransi Great Eastern Catat Pendapatan Premi Rp 585 Miliar per Agustus 2024

"Salah satunya, yakni GEGI akan terus berupaya untuk menambah porsi premi kelas bisnis lainnya selain properti, marine cargo, dan kendaraan bermotor, agar menciptakan kondisi portofolio yang lebih balance," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (30/9).

Oleh karena itu, Linggawati bilang target perusahaan pada 3 tahun ke depan adalah meningkatkan porsi pertumbuhan asuransi personal, SME, dan digital affinity, yang dapat menjadi penopang pertumbuhan baru untuk perusahaan ke depannya.

Selain itu, Great Eastern juga berusaha untuk menyediakan inovasi-inovasi produk yang lebih dibutuhkan pasar, khususnya asuransi mikro serta SME yang masih mendominasi market masyarakat menengah dengan memberikan solusi transfer risiko terbaik untuk seluruh nasabah serta calon nasabah perusahaan.

Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Subur

Sementara itu, Linggawati tak memungkiri pihaknya mewaspadai sejumlah hal yang bisa membuat pendapatan premi perusahaan terhambat.

Salah satunya, yaitu faktor global politik yang masih memanas di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina yang belum selesai menjadi penghambat pertumbuhan, terutama di sektor marine cargo. 

Baca Juga: Asuransi Umum: Asuransi Rekayasa Masih Punya Prospek yang Cerah

"Ditambah stabilitas nilai tukar Rupiah yang masih menjadi faktor utama dalam pelaksanaan investasi terutama di sektor konstruksi dan industrialisasi, serta angka pengangguran yang makin meningkat menjadi tantangan tersendiri untuk penetrasi asuransi di sektor retail dan personal," ujar Linggawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×