Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksi lini bisnis asuransi rekayasa akan menorehkan catatan positif pada tahun depan seiring dengan adanya Pemilu 2024 dan percepatan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Terkait hal itu, PT Asuransi Astra Buana atau Asuransi Astra menyampaikan pendapatan premi dari asuransi tersebut terbilang kecil dan tak terlalu besar. Presiden Direktur Asuransi Astra Christopher Pangestu beralasan asuransi rekayasa menyumbang premi begitu kecil karena bukan menjadi prioritas utama perusahaan. Oleh karena itu, dia pun terlihat tak terlalu ambisius dengan proyeksi asuransi rekayasa.
"Sebab, asuransi rekayasa bukan menjadi fokus pertumbuhan kami. Secara value chain juga kami hanya support grup Astra soal pengembangan rekayasa. Intinya, fokus bukan ke sana," ungkapnya saat ditemui di Mid Plaza, Jakarta Selatan, Kamis (9/11).
Baca Juga: AAUI Terus Kawal Pembuatan Skema Asuransi Khusus Kendaraan Listrik
Christopher menerangkan sejauh ini lini bisnis yang menjadi fokus perusahaan, yakni otomotif, kesehatan, alat berat, properti, dan kargo. Dia juga sempat menyinggung bahwa asuransi otomotif menjadi kontributor terbesar pendapatan premi, disusul properti dan kesehatan.
Adapun Asuransi Astra mencatatkan premi bruto sebesar Rp 4,5 triliun pada kuartal III-2023. Angka itu tumbuh 19,48% Year on Year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,76 triliun.
Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Anggota & Lembaga AAUI Heddy Agus Pritasa mengatakan tahun depan akan menjadi momentum bagi industri yang memiliki asuransi rekayasa. Sebab, ada percepatan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan masuk tahun politik.
“Sepertinya para kontestan kandidat pemilu mendukung keberadaan IKN. Jadi, kami melihat lini asuransi engineering atau rekayasa akan tumbuh,” ucap Heddy dalam acara Webinar Insurance Outlook 2024, Selasa (7/11/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News