Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura, AC Ventures optimis industri teknologi perlahan akan meninggalkan fenomena tech winter. Founding Partner AC Ventures, Pandu Sjahrir mengatakan hal ini tercermin dari laporan keuangan perusahaan teknologi yang cenderung membaik.
Untuk diketahui, fenomena tech winter merujuk pada periode penurunan investasi dan aktivitas startup, yang membawa dampak signifikan pada lanskap teknologi dan ekonomi global.
Pandu Sjahrir mengatakan, adanya fenomena tech winter tersebut membuat pasar bergejolak dan pembiayaan modal ventura turun 10% hingga Juni 2024, menjadi Rp 16,2 triliun dari Rp 18,22 triliun pada Juni 2023.
“Memang market-nya juga kemarin agak down selama dua tahun terakhir, karena tech winter. Tapi saya rasa sekarang sudah mulai masuk ke tech spring, atau kondisinya mulai membaik,” kata dia di Kantor Pusat AC Ventures, Jakarta, Rabu (14/8).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan modal ventura pada Juni 2024 mencapai sebesar Rp 16,2 triliun, sementara pada Juni 2023 senilai Rp 18,22 triliun.
Lebih lanjut, Pandu mengatakan saat ini laporan keuangan Gojek Tokopedia dan Grab semakin membaik. Hal ini membuktikan bahwa industri teknologi kian bertahan dan perlahan mendekati profit.
“Saat ini kami juga sudah berani untuk kembali investasi. Sudah mulai ada 1-2 investasi di offline retailer, multi-retailer, sekarang ke online,” ujarnya.
Selain itu, Pandhu mengatakan bahwa AC Ventures juga akan melakukan investasi ke perusahaan transisi energi yang sudah masuk ke Indonesia yakni Xurya Daya Indonesia. Menurut dia, hal ini menciptakan tren baru di kalangan pemodal ventura.
“Kami suka banget yang di sektor transisi energi dan infrastruktur digital. Karena sekarang dua hal tersebut yang sangat kami fokuskan di AC Venture,” kata Pandu.
Kendati begitu, ia masih belum menentukan berapa target pendanaan pada semester II-2024 ini. Dia menilai, investasi tidak perlu membuat target, karena harus berhati-hati untuk masuk ke pasar.
Namun, AC Ventures tetap akan lebih selektif untuk pendanaan startup. Di mana, ia memilih perusahaan yang bedampak besar pada masyarakat dan pendiri perusahaan dengan rekam jejak yang profesional. Mereka juga ingin berinvestasi dengan porsi 15%-30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News