Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatat pada tahun ini penyaluran pembiayaan baru akan menurun. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat karena terimbas oleh pandemi covid-19.
Direktur Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo menyebutkan, sebelumnya MTF menargetkan dapat membidik penyaluran pembiayaan sebesar Rp 30 triliun. Namun, karena adanya pandemi pihaknya merevisi target menjadi Rp 15 triliun.
Lebih lanjut ia menambahkan, hingga April pihaknya mencatat pembiayaan baru MTF telah mencapai Rp 7,8 triliun. Oleh karenanya, ia optimistis tahun ini MTF mampu mencapai target yang telah di revisi.
Baca Juga: Hingga awal Mei, segini nilai kredit dan pembiayaan yang sudah direstrukturisasi
“Akan tetapi, jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu, terjadi penurunan. Tahun lalu pembiayaan baru MTF sudah mencapai Rp 9,5 triliun,” kata Harjanto kepada Kontan.co.id, Minggu (17/5).
Harjanto bilang, di tengah pademi pihaknya tengah mengalami kesulitan sehingga target tersebut direvisi. Terlebih, adanya risiko pembiayaan yang meningkat dan risiko likuiditas yang meningkat.
“Tak hanya itu, penjualan mobil baru yang turun 60% juga berimbas pada target penyaluran pembiayaan baru MTF,” tambahnya.
Ia menyebutkan, saat ini pihaknya tengah fokus kepada segmen yang tidak terdampak oleh pandemi, seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta industri yang masih berkembang seperti farmasi.
Harjanto mengatakan, agar perusahaan dapat bertahan pihaknya melakukan beberapa strategi seperti melakukan penghematan biaya operasional, melakukan restrukturisasi pembayaran angsuran serta tetap melakukan pembiayaan baru yang selektif agar risiko dapat terkendali.
Asal tahu saja, Non Performing Finance (NPF) MTF saat ini sebesar 1,02%, meningkat jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 0,8%.
Sementara itu PT BCA Finance mencatat, hingga April pihaknya telah menyalurkan pembiayaan Rp 8,8 triliun. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, penyaluran itu turun 19,4%.
Baca Juga: Adira Finance sudah restrukturisasi pembiayaan Rp 11,1 triliun
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, dengan situasi yang ada sampai akhir tahun pihaknya belum dapat memperkirakan pembiayaan yang disalurkan.
"Karena situasi masih belum stabil, untuk ke depan sampai akhir tahun BCA finance sulit untuk memprediksi total penyaluran. Tergantung seberapa lama pandemi ini akan bertahan," jelas Roni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News