kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ada dukungan pemerintah, BNI optimistis kredit modal kerja tumbuh 5%-6% di tahun ini


Kamis, 09 Juli 2020 / 18:03 WIB
Ada dukungan pemerintah, BNI optimistis kredit modal kerja tumbuh 5%-6% di tahun ini
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang BNI Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimis bisa mendorong pertumbuhan kredit modal kerja (KMK) sekitar 5%-6% tahun 2020 ini dengan adanya jaminan kredit modal kerja yang diberikan serta penempatan dana pemerintah kepada bank Himbara.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama BNI Herry Sidharta pada Kontan.co.id, Kamis (9/7). Ia berharap, pertumbuhan KMK yang cukup agresif tersebut dapat membantu sektor riil untuk segera pulih dan pada akhirnya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Walau saat ini masih stabil, OJK tetap soroti likuiditas dan permodalan bank

Ekspansi kredit modal kerja BNI akan ditujukan ke sektor ekonomi pada karya seperti sektor pertanian termasuk di dalamnya perikanan dan peternakan, fast moving consumer good (FMCG), distribusi/logistik, serta sektor makanan dan minuman. "Sektor-sektor tersebut juga dianggap terdampak covid-19 dengan kriteria low impact sehingga diharapkan dapat segera pulih," kata Herry.

Selain itu, BNI juga akan berupaya menyalurkan kredit modal kerja itu kepada debitur yang memiliki orientasi ekspor. Per Mei 2020, realisasi KMK BNI mencapai Rp 284,4 triliun atau 53% dari total loan perseroan.

Di periode itu, KMK di beberapa sektor masih tumbuh baik seperti pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, jasa pelayanan sosial, konstruksi serta pertambangan. Sedangkan yang paling melambat berasal dari sektor perdagangan, restoran dan hotel, jasa dunia usaha, serta listrik, gas dan air.

Seperti diketahui, pemerintah telah memberikan jaminan kredit modal kerja bagi pelaku usaha UMKM sebesar Rp 5 triliun lewat Askrindo dan Jamkrindo. Dengan jaminan tersebut diharapkan perbankan tidak khawatir lagi memberikan kredit modal kerja kepada debitur yang melakukan restrukturisasi. Sementara debitur-debitur setelah melakukan restrukturisasi tentu membutuhkan modal baru untuk melanjutkan kembali operasi bisnisnya.

Baca Juga: Masuki new normal, permintaan KPR di BTN mulai meningkat sejak Juni

Sementara penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun di Bank Himbara ditujukan menggairahkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat di tengah pandemi lewat pemberian kredit baru. Dari penempatan itu, BNI menerima sebesar Rp 5 triliun. Perseroan berkomitmen untuk dapat me-leverage dana tersebut sebanyak 3 kali dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sebesar Rp15 triliun.

Hingga 22 Juni 2020, total kredit yang direstrukturisasi BNI telah mencapai Rp 695,3 triliun atau terdiri atas 6,35 juta debitur. Itu sudah mencapai sekitar 90%-95% dari total potensi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×