Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Capital Life Indonesia menargetkan kinerjanya bisa bertumbuh 30% hingga akhir tahun ini, dengan total premi Rp 7,4 triliun. Meski mengaku optimis, Robin Winata, Direktur Capital Life tak menampik adanya kemungkinan perlambatan di bisnis asuransi Single Premium.
Hal ini lantaran adanya kasus penundaan pembayaran polis perusahaan asuransi milik negara, Jiwasraya, kepada nasabah asuransi jenis Single Premium. Apalagi, bisnis Capital Life mayoritas mengandalkan produk asuransi Single Premium.
“Kami melihat pertumbuhan premi dari produk sejenis mungkin akan sedikit melambat, beberapa customer akan lebih cermat lagi melihat jika ingin membeli produk sejenis sambil menunggu informasi berkenaan dengan hal ini, untuk perusahaan asuransi dengan saluran distribusi yang menjual produk reguler dan lainnya mungkin tidak akan berpengaruh banyak,” tuturnya.
Capital Life masih akan mengandalkan produk asuransi dengan premi yang dibayarkan sekaligus. Meski kini perusahaan telah memiliki produk unitlink dengan premi berkala, namun menurut Robin, kontribusinya masih terbilang kecil.
Ia mengatakan per September 2018, total premi yang dicatatkan perusahaan telah mencapai Rp 6 triliun “Pertumbuhan Single Premium secara year on year (yoy) per September 2018 sekitar Rp 500 miliar, tumbuh antara 5% - 6 % dibandingkan tahun lalu,” katanya kepada kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10).
Untuk menjaga kesehatan bisnis perusahaan, Ia mengklaim jika pihaknya selalu tepat waktu dalam membayar manfaat tunai kepada nasabah jatuh tempo sehingga kepercayaan terhadap perusahaan lebih terjaga.
“Ini juga ditandai dengan pertumbuhan asuransi individual yang mengalami peningkatan, sampai saat ini pertumbuhan asuransi untuk Rupiah sekitar 52% dan dollar AS 73%, sementara untuk asuransi kumpulan ada peningkatan sekitar 30% per Oktober 2018,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News