Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumuhan kredit konsumer mengalami perlambatan di awal tahun. Meski begitu, sejumlah bankir yakin jenis kredit ini bakal lebih ngegas di kuartal II.
Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan pihaknya tidak terlalu khawatir kredit konsumer tumbuh melambat di awal tahun. Sebab, memasuki kuartal II permintaan kredit memang akan lebih meningkat. "Jadi kita tidak khawatir dengan perlambatan di kuartal I 2019 ini," ujar Direktur Konsumer BTN Budi Satria.
Lagipula, catatan Budi menunjukan kredit konsumer BTN tahun lalu masih tumbuh signifikan 32,4% yang utamanya ditopang dari KPR. Tahun ini, pihaknya pun optimis kredit konsumer masih bisa tumbuh sesuai target. Catatan saja, tahun ini secara keseluruhan BTN menarget kredit bisa tumbuh di kisaran 12%-15% yoy.
"Pertumbuhan kredit diperoleh melalui berbagai promosi dan program yang dijalankan bersama dengan berbagai mitra kerja BTN yang ada," sambung Budi.
Setali tiga uang, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Satyagraha mengamini kalau kredit konsumer di kuartal I 2019 ini bakal sedikit melambat. Namun, momentum kenaikan menurutnya akan terjadi pada bulan puasa, lebaran dan penerimaan siswa baru yang terjadi di bulan Mei, Juni dan Juli mendatang.
"Selanjutnya pertumbuhan akan naik secara liner dengan target yang sudah direncanakan," ungkapnya. Untuk mendongkrak kredit konsumer, Bank Jatim bakal mengandalkan kredit pensiunan dan kredit ke Aparatur Sipil Negara (ASN) alias payroll.
Selain itu, bank bersandi bursa BJTM ini juga sudah menggandeng sejumlah mitra besar untuk penyaluran kredit konsumer seperti Asabri sambil membangun sistem teknologi informasi (TI) agar penyaluran kredit menjadi lebih efektif dan cepat. Adapun, pada semester I 2019 ini Bank Jatim mematok pertumbuhan kredit menyentuh 10%, sementara secara keseluruhan tahun ini dipatok tumbuh 9%.
Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar mencatat pada awal tahun pertumbuhan kredit konsumsi terbilang melambat. Per Januari 2019 kredit konsumsi hanya tumbuh 9,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.518,4 triliun.
Realisasi tersebut menurun dari periode Desember 2018 lalu yang sempat tumbuh 10,3% yoy menjadi Rp 1.524,3 triliun. Hal ini di antaranya disebabkan dari perlambatan kredit kendaraan bermotor (KKB) dari 12,8% yoy menjadi 10% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News