kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awal tahun, kredit konsumer perbankan tumbuh lebih lambat


Kamis, 07 Maret 2019 / 18:12 WIB
Awal tahun, kredit konsumer perbankan tumbuh lebih lambat


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar mencatat pada awal tahun pertumbuhan kredit konsumsi terbilang melambat. Per Januari 2019 kredit konsumsi hanya tumbuh 9,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.518,4 triliun.

Realisasi tersebut menurun dari periode Desember 2018 lalu yang sempat tumbuh 10,3% yoy menjadi Rp 1.524,3 triliun. Bila ditelisik, pertumbuhan ini utamanya disebabkan dari perlambatan kredit kendaraan bermotor (KKB) dari 12,8% yoy menjadi 10% yoy.

Selain itu, kredit pemilikan rumah (KPR) juga ikut relatif stagnan dari periode bulan sebelumnya dengan kenaikan sebesar 13,5%. Sementara kredit multiguna turun cukup besar dari Rp 584,6 triliun per Desember 2018 Rp Rp 581,6 triliun di bulan Januari 2019 lalu meski masih tumbuh 13,4% yoy.

Sejumlah bankir menilai, perlambatan kredit konsumer di awal tahun hal yang sangat wajar. Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas menjelaskan bila merujuk data historikal, pertumbuhan kredit konsumer secara nasional memang selalu lebih lambat dibanding dengan periode-periode berikutnya.

Meski tak membeberkan angka, Rohan mengungkap kalau dari performa kredit konsumer Bank Mandiri tetap mencetak pertumbuhan positif di awal tahun. Salah satunya berasal dari pemesan baru (new booking) kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit kepemilikan kendaraan (KKB).

Tahun ini, bank bersandi bursa BMRI ini tetap percaya diri kredit konsumer tetap akan tumbuh sesuai dengan target yaitu dua digit. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain dengan menggalakkan program KPR yang fokus untuk terus tumbuh dengan meningkatkan intensifikasi kepada nasabah eksisting.

Bank Mandiri juga sudah menggarap pangsa pasar baru yakni KPR milenial. Terbaru misalnya, Mandiri menggandeng 25 pengembang perumahan dengan kredit murah melalui fasilitas Mandiri KPR dengan harga mulai dari Rp 140 juta.

Program suku bunga KPR yang ditawarkan juga menarik yakni 0,54% flat per bulan selama 10 tahun, tak cuma KPR Mandiri juga adakan program KKB milenial yang menawarkan skema angsurang berjenjang selama 5 tahun.

"Melalui produk KPR milenial diharap bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk segera memperoleh rumah melalui FLPP," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (6/3).

Khusus untuk KKB, bank berlogo pita emas ini menggandeng perusahaan anak baik dari sisi joint financing maupun metode akuisisi. Lewat cara ini, diharap pertumbuhan bisnis kredit konsumer Bank Mandiri bisa tumbuh lebih baik dan berkualitas.

Catatan saja, tahun lalu Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kredit konsumer sebesar 11,6% yoy menjadi Rp 87,4 triliun. Penopang utamanya berasal dari KPR yang memakan porsi 42,1% dari total kredit dengan pertumbuhan 10,4% serta KKB yang naik 18,2% yoy tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×