kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi Covid-19, restrukturisasi kredit BRI capai Rp 177,3 triliun


Kamis, 16 Juli 2020 / 08:57 WIB
Ada pandemi Covid-19, restrukturisasi kredit BRI capai Rp 177,3 triliun
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional yang tertekan dampak pandemi Covid-19. Salah satu cara yang dilakukan adalah upaya penyelamatan dan recovery untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, upaya menyelamatkan UMKM agar kembali bangkit menjadi hal yang penting karena segmen ini memiliki peran penting terhadap perekonomian. Sebesar 99,99% entitas bisnis di Indonesia berada di segmen UMKM. UMKM juga memberi andil signifikan karena menyerap 97% tenaga kerja atau kurang lebih sebanyak 116,97 juta orang.

Lebih lanjut Sunarso bilang, Bank BRI berupaya mempercepat pemulihan ekonomi dengan menyalurkan kredit yang difokuskan untuk sektor pangan dan menyasar segmen UMKM. Harapannya, ini menjadi pengungkit bagi bergeraknya sektor riil seperti distribusi, transportasi dan perdagangan.

Baca Juga: BRI ekspansi kredit di semester II-2020, sektor pangan dan rantai pasok jadi andalan

Langkah restrukturisasi kredit menjadi salah satu upaya nyata Bank BRI terhadap penyelamatan UMKM yang terkena dampak pandemi corona. Sejak 16 Maret hingga 6 Juli 2020, Bank BRI telah merestrukturisasi kredit pelaku usaha yang terdampak Covid-19 sebanyak 2,88 juta debitur dengan total kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp 177,304 triliun.

Pada 24 Juni 2020, Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Bank BRI mendapatkan penempatan Rp 10 triliun. 

Sejak 25 Juni hingga 15 Juli 2020, Bank BRI berhasil menyalurkan kredit dalam rangka penempatan dana pemerintah sekitar Rp 13,59 triliun dengan jumlah debitur penerima mencapai 295,617 debitur.

Bank BRI, juga berupaya untuk me-leverage dana yang ditempatkan pemerintah tersebut minimal tiga kali lipat dalam bentuk ekspansi kredit dalam 3 bulan. Ini untuk menggerakkan sektor riil dan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, Bank BRI juga gencar menyalurkan stimulus tambahan subsidi bunga KUR tahap pertama yang telah diterima dari pemerintah. Penyaluran subsidi tambahan KUR itu diberikan kepada lebih dari 211.477 debitur KUR dengan total nilai Rp 12,97 miliar.

Baca Juga: Pengguna internet banking BRI naik dua kali lipat menjadi 24 juta per Juni 2020

“Krisis ini membuat inovasi Bank BRI makin cepat. Kami buat ekosistem pasar, ekosistem digital, ekosistem desa. Untuk ekosistem pasar misalnya, kami membuat web pasar yang mendukung barang-barang dari desa mengalir ke pasar lalu orang berbelanja secara online, pedagang diajari menggunakan aplikasi, belanja diantar oleh kurir, kurir diajarkan untuk menerima transaksi, mendigitalkan pasar tradisional,” kata Sunarso dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (16/7).

Bank BRI juga terus memperluas kehadiran web pasar secara nasional, yang saat ini berjumlah 3.983 web pasar akan ditambah menjadi 5.241 web pasar. Satu orang mantri didedikasikan di tiap-tiap pasar untuk melakukan edukasi kepada anggota ekosistem pasar, salah satunya terkait cashless society.

Upaya-upaya dan langkah strategis yang dilakukan Bank BRI tersebut, tutup Sunarso, diharapkan dapat mengembalikan daya tahan ekonomi pelaku UMKM yang terpukul akibat pandemi Covid-19 sehingga ekonomi Indonesia kembali bangkit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×