Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19) telah membuat permintaan kredit lesu. Perbankan saat ini lebih fokus menjaga kualitas aset dengan aktif melakukan program restrukturisasi terhadap debitur terdampak pandemi virus corona yang sudah kesulitan membayar cicilan.
Selain itu, permintaan kredit juga cenderung lesu di tengah pendemi ini. Namun, rupanya masih ada sektor-sektor cukup mumpuni bagi perbankan dalam penyaluran pinjaman. Sektor-sektor tersebut adalah bisnis yang tak terdampak pandemi dan sebaliknya justru diuntungkan dengan kondisi tersebut.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya, akan memangkas target kreditnya yang semula dipatok tumbuh 10%-11% menjadi hanya sekitar 5%. Namun, angka baru tersebut belum final karena masih harus diajukan ke regulator.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) restrukturisasi Rp 55 triliun kredit terimbas pandemi Covid-19
Di tengah kondisi perlambatan ini, BRI akan selektif melakukan ekspansi kredit. Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, bakal fokus memberikan kredit di segmen UMKM dan sektor ekonomi yang tidak atau kurang terdampak pandemi Covid-19.
"Sektor ekonomi yang masih menarik itu seperti kesehatan, komunikasi, dan bahan makanan pokok," kata dia pada Kontan.co.id, Selasa (2/6).
Bank Central Asia (BCA) juga melihat masih ada sektor yang menarik untuk dibiayai di tengah pandemi ini. Sektor-sektor bisnis tersebut diantaranya adalah bisnis ritel yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari, farmasi, dan logistik.