kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pendemi, transaksi uang elektronik kartu sepanjang 2020 turun


Selasa, 24 November 2020 / 10:59 WIB
Ada pendemi, transaksi uang elektronik kartu sepanjang 2020 turun
ILUSTRASI. top up e-money di ATM Bank Mandiri


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi uang elektronik berbasis kartu masih mengalami penurunan secara tahunan meskipun secara bulanan maupun kuartalan sudah membaik sejak aktivitas bisnis kembali dibuka. Bank penerbit uang elektronik kartu tetap berupaya agar transaksinya semakin meningkat. 

BRI misalnya mencatatkan kenaikan transaksi kartu Brizzi pada bulan Oktober setelah sempat melandai sepanjang April hingga September. Kenaikan didorong oleh transaksi disektor transportasi tol, busway, parkir, dan pembelian ritel. 

Secara keseluruhan, transaksi dari Januari-Oktober tercatat 350 juta atau turun 52% secara year on year (yoy). 

"Ini karena karena transaksi di sektor transportasi turun saat adanya PSBB. Pembelian transaksi di retail juga turun karena ada pergeseran dari Brizzi ke transaksi digital lewat aplikasi Brimo." Kata Aestika Oryza Sekretaris Perusahaan BRI pada Kontan.co.id, Senin (23/11).

Baca Juga: Sederet saham BUMN kompak mengijau, ini rekomendasi dari analis

Sampai akhir tahun transaksi Brizzi diperkirakan 395 juta, tidak akan setinggi tahun lalu. Namun, BRI akan tetap berupaya mendorong transaksi Brizzi di jalan tol dengan menyediakan stok kartu di minimarket dan dan channel top up di rest area.

BRI juga melakukan perluasan akseptasi di sektor perparkiran khususnya di kota-kota besar dengan bekerjasama dengan mall-mall dan juga perkantoran. Kemudian, memperluas akseptasi Brizzi di merchant BRI melalui EDC yang sudah memiliki integrated contactless reader.

Hal yang sama terjadi pada Bank Mandiri yang mencatatkan transaksi kartu e-Money pada bulan Oktober tumbuh sekitar 15%-20% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri bilang, tren peningkatan mulai terjadi sejak minggu kedua September hingga minggu kedua Oktober dimana rata-rata transaksi harian naik 15%. 

Menurut dia, tren kenaikan tersebut terus bertahan dengan kecenderungan naik hingga saat ini. " Transaksi terbanyak tetap terjadi di sektor transportasi  seperti jalan tol, Transjakarta, CommuterLine, MRT, parkir," kata Thomas.

Baca Juga: Kookmin giring Bank Bukopin masuk 10 bank terbesar di Indonesia pada 2025

Meski diperkirakan akan tetap tumbuh secara bulanan, namun Thomas melihat hingga akhir tahun transaksinya belum akan meningkat dari tahun lalu. Guna mendorong kenaikan transaksi bulan ke bulan, Bank Mandiri akan terus memperluas penerimaan pembayaran menggunakan e-money, menyediakan sarana isi ulang, membangun cashless society, meningkatkan produksi kartu, memudahkan akses pembelian kartu untuk customer hingga menghadirkan e-money dengan tampilan desain khusus yang menarik. 

Selain itu, Bank Mandiri juga berencana untuk melakukan kerja sama dengan dengan merchant retail seperti Indomaret dengan membuat program potongan harga di klik Indomaret. "Saat ini program diskon dengan e-money sudah ada di beberapa merchant-merchant F&B seperti Hoka-Hoka Bento, Yoshinoya, Solaria," lanjutnya.

Sementara itu, perbankan pelat merah lainnya, BNI, juga mencatat kenaikan volume transaksi TapCash 22,5% pada bulan Oktober dibanding bulan September. Namun, secara tahunan masih mengalami koreksi sebesar 16%. 

Vice President E-Channel BNI Fajar Kusuma mengatakan,  perlambatan tersebut membuat perseroan harus melakukan strategi yang lebih kreatif untuk menjaga pertumbuhan bisnis. Beberapa inisiasi yang kami lakukan adalah dengan membuka kerjasama seluasnya dengan komunitas baik nasional maupun daerah. 

BNI telah memperluas kanal penjualan TapCash melalui vending machine di TransJakarta, kerjasama dengan komunitas dan institusi, serta penjualan melalui e-commerce. Per Oktober, jumlah kartu TapCash telah tumbuh 21% yoy.

Baca Juga: BNI Syariah bakal luncurkan uang elektronik syariah

"Kami optimis di akhir tahun 2020, bisnis TapCash akan tetap bertumbuh dibandingkan tahun 2019. Ini karena pertumbuhan jumlah pemegang kartu sebesar 22% dan bertambahnya kanal penjualan serta top up khususnya di e-commerce," kata Fajar.

Sementara BCA mencatatkan jumlah kartu Flazz beredar sebanyak 18 juta kartu per September 2020 dengan transaksi mencapai 492 juta. Raymon Yonarto, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan, transaksi tersebut mengalami peningkatan tetapi ia tidak merinci besaran kenaikannya. 

"Kondisi peningkatan transaksi terutama disebabkan peningkatan jumlah pengguna meskipun aktivitas masyarakat akibat PSBB berkurang terutama di sektor transportasi di tengah situasi pandemi," pungkas dia. 

Selanjutnya: Inilah tips investasi saham di awal tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×