Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya menekan potensi penyebaran virus corona (Covid-19), pemerintah telah mengimbau agar masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah demi menjaga jarak sosial (social distancing). Alhasil, sejumlah perusahaan pun telah menetapkan kebijakan work form home (WFH) sebagai wujud antisipasi.
Alhasil, transaksi elektronik maupun digital perbankan makin ramai. PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang sejak Senin (16/3) lalu mencatat ada kenaikan transaksi sekitar 40% bila dibandingkan dengan akhir pekan lalu. "Sampai saat ini masih terlihat normal, kegiatan finansial Bank Mandiri juga stabil," ujar Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).
Baca Juga: Perbankan terapkan kebijakan WFH, bagaimana nasib nasabah?
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan menjelaskan pihaknya memastikan kesiapan seluruh jaringan ATM guna mengantisipasi lonjakan transaksi. Adapun, saat ini perseroan mengoperasikan 18.291 mesin ATM di seluruh Indonesia yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus.
“Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan kami kepada upaya pemerintah menghambat pandemi virus corona. Meski sebagian karyawan bekerja dari rumah, kami telah menyiapkan sistem monitoring yang dapat memantau kesiapan mesin-mesin ATM dan memberikan alert, jika ada yang offline atau kehabisan dana,” ujarnya.
Terkait dengan ketersediaan dana, tambahnya, pihaknya telah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengisian ATM yang berada di lokasi umum. Sedangkan untuk ATM yang berada di cabang, maka pengisian akan dilakukan oleh karyawan yang mendapat giliran masuk.
“Rata-rata setiap hati kami menyiapkan dana sekitar Rp 1,8 triliun untuk pengisian ATM,” kata Rully.
Walau tidak merinci, Direktur Teknologi Informasi BTN Andi Nirwanto juga menuturkan hal serupa. Menurutnya, transaksi digital banking dipastikan akan meningkat lantaran mayoritas karyawan bekerja di rumah dalam tiga hari belakangan. "Kami sudah siapkan terutama dari kapasitas infrastruktur pendukung digital channel, khususnya mobile banking," jelasnya.
Sebelumnya, BTN juga mengatakan bahwa saat ini transaksi nasabah BTN memang sudah beralih fungsi ke channel elektronik seperti ATM. Menurut catatan BTN, transaksi nasabah menggunakan layanan elektronik saat ini meningkat 45% secara year on year (yoy). Sebaliknya, transaksi di kantor cabang malah menurun sekitar 1%-2% di awal 2020.
Sama halnya dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), bank swasta terbesar di Tanah Air ini juga meyakini transaksi digital bakal menggeliat, menyusul kebijakan social distancing dan WFH.
Baca Juga: Layanan perbankan tetap beroperasi normal di tengah penyebaran virus corona, tapi...
Meski tak merinci, Direktur BCA Santoso Liem menyebut saat ini nasabah perusahaan memang sudah lebih terbiasa bertransaksi secara digital.
Misalnya saja, hingga Desember 2019 lalu sekitar 98% jumlah transaksi nasabah BCA dilakukan melalui mobile, internet dan ATM. Sementara hanya 2% nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang BCA. "Transaksi melalui mobile dan internet mengambil porsi 74%, diikuti sekitar 24% transaksi via ATM," terangnya.
Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan mengatakan dalam beberapa hari ini jumlah transaksi digital CIMB Niaga naik sekitar 10% dari hari biasa. "Transaksi digital memang naik terus, bahkan sebelum situasi saat ini dan kami yakin channel ini yang akan dipilih nasabah dan masyarakat ke depannya," tuturnya.
CIMB Niaga sampai saat ini terus melakukan sosialisasi digital channel kepada nasabah. Salah satu layanan andalan CIMB Niaga yakni GoMobile yang memiliki fitur lengkap untuk kebutuhan transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News