kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Pengetatan GWM, BCA Syariah Yakin Kejar Target Pertumbuhan Pembiayaan di 2022


Selasa, 21 Juni 2022 / 16:38 WIB
Ada Pengetatan GWM, BCA Syariah Yakin Kejar Target Pertumbuhan Pembiayaan di 2022
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor Cabang BCA Syariah Jakarta, ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah tetap optimistis mampu mengejar target bisnis pembiayaan di 2022. Meskipun, Bank Indonesia melakukan pengetatan giro wajib minimum bagi bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha syariah (UUS). 

Bank sentral mengerek kewajiban minimum GWM Rupiah untuk BUS dan UUS yang pada saat ini sebesar 4,0%, naik menjadi 4,5% mulai 1 Juni 2022, 6,0% mulai 1 Juli 2022, dan 7,5% mulai 1 September 2022.

Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjaja menyatakan dukungan terhadap kebijakan regulator untuk semakin memperkuat  perekonomian nasional khususnya perbankan. 

Menurutnya, kondisi likuiditas BCA Syariah saat ini masih cukup ample dan mampu untuk meng-cover baik kebijakan perubahan GWM yang akan dilakukan secara bertahap oleh Regulator maupun proyeksi penyaluran pembiayaan kami ke depan.

Baca Juga: Simak Prospek Saham dan Kinerja Bank Digital

“Likuiditas BCA Syariah terjaga dengan baik dengan struktur modal yang memadai untuk ekspansi. CAR BCA Syariah per April 2022 berada di angka 40,21%. Aset BCA Syariah tercatat sebesar Rp 10,85 triliun,” ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Ia menambahkan, per April 2022 penyaluran pembiayaan BCA Syariah meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,80 triliun. Nilai itu naik sebesar 17,37% di semua segmen termasuk pembiayaan UMKM yang mencapai 23% dari total pembiayaan.

Ia menyatakan likuiditas BCA Syariah masih longgar tercermin dari tingkat finance to deposit ratio (FDR) yang per April 2022 berada di posisi 87,05%. Rasio ini mencerminkan keseimbangan yang optimal antara pembiayaan dan dana pihak ketiga yang dimiliki sehingga masih memungkinkan bank untuk melakukan ekspansi pembiayaan. 

“BCA Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan di 2022 bisa mencapai 7% hingga 9% dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×