Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun lalu, PT Adira Dinamika Multi Finance mengaku bisa menikmati berkah kenaikan net interest margin (NIM). Namun hal tersebut dinilai sulit untuk terealisasi lagi di tahun ini.
Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila menyebut di tahun lalu perseroan bisa mendapatkan NIM sebesar 12,9%. Dibanding tahun sebelumnya, dia bilang marjin yang didapat perusahaan mengalami kenaikan sekitar 2%.
Menurut dia, kenaikan NIM di tahun lalu di antaranya didorong oleh penurunan biaya dana yang terjadi. Di mana pada saat itu, bunga pinjaman dari perbankan memang mengalami penurunan. Begitu pula dengan tren kupon untuk penerbitan obligasi.
NIM yang cukup besar sendiri banyak disumbang dari segmen kendaraan bekas dan sepeda motor. Marjin bunga yang lebih tebal juga pada gilirannya untuk membantu perseroan mendongkrak perolehan laba.
Namun untuk tahun ini, ia mengaku sulit untuk kembali merekahkan marjin yang bisa didapat. Pasalnya kenaikan suku bunga acuan tentunya bisa membuat biaya dana yang harus ditanggung akan makin gemuk.
Meski begitu ia menyebut ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga marjin agar tidak banyak tergerus. Di antaranya adalah dengan mencari sumber dana yang seefisien mungkin di pasaran.
Selain itu perseroan pun akan melakukan sejumlah aksi lain. Misalnya saja lewat efisiensi di biaya akuisisi. "Selain itu kami juga ada di rasio kredit bermasalah," kata dia beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News