kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adira Finance Bukukan Pembiayaan Baru pada Kuartal I-2024 Sebesar Rp 11 Triliun


Sabtu, 20 April 2024 / 17:34 WIB
Adira Finance Bukukan Pembiayaan Baru pada Kuartal I-2024 Sebesar Rp 11 Triliun
ILUSTRASI. Layanan kredit kendaraan dari perusahaan pembiayaan Adira Finance dan Bank Danamon?pada ajang Indonesia International Motor Show 2023?di JIExpo Kemayoran, Jakarta.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance meraih pertumbuhan pada pembiayaan baru pada kuartal I-2024.

Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani menyampaikan pembiayaan baru pada kuartal I-2024 tercatat sebesar Rp 11 triliun.

"Nilai itu meningkat 3%, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Adira Finance Naik 3% di Kuartal I-2024

Gani menerangkan kenaikan tersebut didukung dari beberapa inisiatif yang dilakukan perusahaan, spereti melakukan kegiatan expo, menambah jumlah jaringan, fokus pada customer retention, dan membangun dealer relationship dengan para dealer.

Meski mencatatkan kenaikan, Gani menyampaikan pembiayaan mobil mengalami penurunan 3% atau turun sebesar Rp 100 miliar pada kuartal I-2024.

Namun, hal itu dikompensasi dengan kenaikan untuk pembiayaan sepeda motor dan multi-purpose loan masing-masing naik sekitar Rp 200 miliar.

 

Dia bilang penurunan pembiayaan mobil tidak bisa dilepaskan pada penurunan penjualan otomotif nasional. Sebab, baik data retail sales dan data wholesale semuanya menunjukkan penurunan double digit.

Sementara itu, Gani mengatakan pembiayaan multiguna Adira Finance pada kuartal I-2024 naik sebesar 11%.

Baca Juga: Adira Finance Menargetkan Pembiayaan Baru Tumbuh Hingga 12% di 2024

"Dari Rp 2,2 triliun pada kuartal I-2023 menjadi Rp 2,4 triliun pada kuartal I-2024," ujarnya.

Gani menjelaskan kenaikan itu disebabkan naiknya kebutuhan masyarakat atas penyediaan dana untuk tujuan konsumsi, seperti renovasi rumah, uang sekolah, liburan, dan dana darurat.

Selain itu, adanya kebutuhan masyarakat dalam mendanai dan menambah modal kerja untuk bisnisnya yang mayoritas tergolong sebagai UMKM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×