Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Beban operasional Perusahaan turun tipis sebesar 1,1% yoy menjadi Rp 1,8 triliun, sementara cost of credit mengalami penurunan sebesar 15,7% yoy menjadi Rp 819 miliar. Dengan demikian, laba bersih perusahaan setelah pajak dibukukan sebesar Rp 473,5 miliar atau mengalami penurunan sebesar 20,7% yoy. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing tercatat menjadi sebesar 3,3% dan 12,1% di Semester I/2021.
Sementara dari sisi pendanaan I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance mengungkapkan, pihaknya tetap melakukan diversifikasi baik melalui dukungan pembiayaan bersama dari perusahaan induk, Bank Danamon, maupun pinjaman eksternal yang terdiri pinjaman bank dan obligasi.
Per posisi Juni 2021, pembiayaan bersama mewakili sekitar 43% dari total piutang yang dikelola. Sementara, pinjaman eksternal tercatat sebesar Rp13,3 triliun, turun 35,4% y/y. Dengan demikian, Gearing Ratio turun dari 2,7x menjadi 1,7x.
Di tengah pandemi Covid-19 yaitu di bulan Juli 2021, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi PUB V Tahap II dan Sukuk Mudharabah IV Tahap II tahun 2021 senilai Rp 1,5 triliun dengan oversubscribe 4,8x.
"Selain itu juga, kami berhasil mempertahankan peringkat domestik dan internasional masing-masing yaitu idAAA dan BBB serta Baa2/Stable dari lembaga pemeringkat Pefindo dan Fitch serta Moody’s atau sama dengan peringkat negara Republik Indonesia. Peringkat ini memperkuat kemampuan perusahaan untuk mengakses sumber pendaan yang lebih kompetitif baik dalam negeri maupun luar negeri.” kata Made.
Selanjutnya: NPF multifinance turun ke level 3,96% per Juni 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News