Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tempo sekitar dua bulan, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan hingga 100 bps. Hal ini sedikit banyak bakal berpengaruh pada industri pembiayaan di dalam negeri.
Meski begitu, PT Adira Dinamika Multi Finance masih optimis dengan prospek pasar pembiayaan sampai tutup tahun ini. Soalnya, kenaikan suku bunga acuan yang ada sampai saat ini dinilai dampaknya belum terlalu besar.
Menurut Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, kenaikan suku bunga sebesar 1% dampaknya tidak akan signifikan bagi pasar pembiayaan sepeda motor. Karena kenaikan bunga pembiayaan pun tidak akan besar. "Kalau kenaikan 1% di kredit sepeda motor paling hanya akan ada kenaikan cicilan antara Rp 6.000 sampai Rp 7.000," kata Hafid, Kamis (5/7).
Meski begitu, ia mengakui dampak kenaikan suku bunga sebesar 100 bps di pembiayaan kendaraan roda empat akan lebih besar. Pasalnya, kenaikan besaran cicilan bisa mencapai angka ratusan ribu rupiah. Tapi bila melihat tren pembiayaan hingga pertengahan tahun ini, ia optimistis Adira masih bisa mengejar target pembiayaan.
Sebagai catatan, sampai bulan Juni, Adira Finance sudah menyalurkan pembiayaan Rp 18,4 triliun. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2017, terjadi kenaikan nilai booking setinggi 17%.
Sampai akhir tahun, anak usaha Bank Danamon ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan di kisaran 5% sampai 10% dari realisasi tahun kemarin. Dimana pada 2017, Adira Finance membukukan pembiayaan sebanyak Rp 32,7 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News