kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.274   -179,00   -1,11%
  • IDX 6.992   -115,57   -1,63%
  • KOMPAS100 1.042   -21,76   -2,04%
  • LQ45 818   -16,41   -1,97%
  • ISSI 213   -3,39   -1,57%
  • IDX30 418   -8,30   -1,95%
  • IDXHIDIV20 505   -8,98   -1,75%
  • IDX80 119   -2,44   -2,01%
  • IDXV30 125   -2,26   -1,78%
  • IDXQ30 139   -2,44   -1,72%

Adira Finance Naikkan Target Pembiayaan Kendaraan Listrik di 2023, Ini Alasannya


Rabu, 10 Mei 2023 / 09:53 WIB
Adira Finance Naikkan Target Pembiayaan Kendaraan Listrik di 2023, Ini Alasannya
ILUSTRASI. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menaikkan target penyaluran pinjaman segmen kendaraan listrik di tahun ini. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat peluang kendaraan listrik yang terbuka lebar, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) telah menaikkan target penyaluran pinjaman segmen tersebut di tahun ini.

Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latief mengatakan, dengan kondisi saat ini pihaknya optimistis bisa menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan listrik hingga Rp 100 miliar. Adapun, target sebelumnya hanya mencapai Rp 80 miliar.

“Target internal (2023) tetap sama Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar. Tapi kalau melihat kondisinya, kita bisa sampai Rp 90 hingga Rp 100 miliar,” ujar Harry.

Lebih lanjut, Harry menyebutkan saat ini jika dilihat secara market sudah mulai ada peningkatan permintaan. Terlebih, para dealer dinilai juga sudah bisa mendukung ketersedia stok dengan baik.

Baca Juga: Strategi Adira Finance Dalam Meningkatkan Kinerja Sepanjang Tahun 2023

“Kalau tahun lalu, permintaan ada tapi pemenuhan unit-nya belum sebaik saat ini. Tahun ini, demand-nya ada dan supply-nya ada,” tambahnya.

Hingga tiga bulan pertama tahun ini, Adira telah menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik hampir Rp 20 miliar. Jika dibandingkan periode sama tahun lalu tumbuh sangan pesat karena kala itu penyaluran baru sekitar Rp 500 juta.

Dari sisi jenis kendaraan, Harry menyebut mobil listrik masih mendominasi dibandingkan motor listrik, baik secara nilai maupun unitnya. Secara unit, penjualan mobil listrik lebih dari 2.000 unit, sedangkan motor listrik lebih dari 1.000 unit.

Dilihat dari sisi penggunanya, Harry memang melihat bahwa kebutuhan memakai mobil listrik sudah dalam taraf untuk penggunaan pribadi. Sementara penggunaan dari motor listrik masih terbatas pada kebutuhan secara korporasi, seperti Grab atau Gojek.

“Saat ini penyaluran masih di kota-kota besar, terutama di Jabodetabek, Surabaya, dan Bandung,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×