Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menorehkan kinerja gemilang pada kuartal pertama tahun 2023. Pada tahun ini, Adira Finance telah menyiapkan target dan strategi dalam meningkatkan kinerja.
Direktur Keuangan Adira Finance, Slyvanus Gani, mengatakan bahwa pihaknya mencatat pembiayaan baru tumbuh 48% secara tahunan atau year on year (yoy) di kuartal I 2023 menjadi Rp 10,6 triliun, dibandingkan kuartal I 2022 yang sebesar Rp 7,2 triliun.
“Untuk detail dari laporan keuangan; pendapatan mencatatkan peningkatan 7% menjadi Rp 2,2 triliun. Dan beban operasional relatif stabil, atau meningkat tipis menjadi Rp 1,7 triliun,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).
Baca Juga: Hingga Kuartal I, Adira Finance Kantongi Pendanaan Rp 14,1 Triliun
Gani menjelaskan, untuk target kinerja tahun 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa pertumbuhan piutang industri pembiayaan diperkirakan antara 15%-18%. Untuk itu, kata dia, pihaknya bisa mencapai pertumbuhan pada rentang tersebut.
“Adira mungkin bisa mencapai pertumbuhan pada rentang atas, didukung pembiayaan otomotif maupun non otomotifnya,” jelasnya.
Dia bilang, dalam mencapai target tersebut pihaknya telah menyiapkan strategi jitu yang akan dijalankannya.
“Konsisten dalam memanfaatkan momentum kuatnya perekonomian Indonesia, dengan memperhatikan kebutuhan konsumen (customer-centric) atas kebutuhan pembiayaan otomotif maupun non otomotif akan menjadi strategi kami,” terangnya.
Baca Juga: Kuartal I-2023, Kinerja Emiten Bank Lapis Dua Masih Solid
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan, perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp 417,04 miliar di kuartal I 2023, naik 36,92% yoy jika dibandingkan laba kuartal I 2022 sebesar Rp 304,57 miliar.
Kenaikan itu ditopang oleh pendapatan sebesar 7,21% yoy menjadi Rp 2,23 triliun, di mana pembiayaan konsumen Adira Finance mengalami kenaikan 4,38% menjadi Rp 1,43 triliun.
Sementara itu, beban perusahaan juga mengalami kenaikan tipis 0,6% menjadi Rp 1,69 triliun. Salah satu beban yang terkerek naik adalah beban bunga dari Rp 189,69 miliar di kuartal I 2022 menjadi Rp 190,79 miliar di kuartal I 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News