Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk merasakan pelambatan ekonomi sepanjang semester I-2015. Pihaknya terpaksa memangkas target pembiayaan hingga akhir tahun menjadi Rp 32 triliun.
Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Willy Suwandi Dharma menjelaskan, pelambatan ekonomi yang ditandai dengan melemahnya daya beli masyarakat telah seluruh sektor industri. Tak terkecuali industri pembiayaan.
Hasrat konsumen untuk membeli kendaraan baru mau tidak mau diendapkan, sehingga pilihan lebih tertuju pada kendaraan bekas. Melihat kondisi tersebut, pihaknya tidak ingin muluk-muluk memasang target pembiayaan hingga akhir tahun.
"Semula kami menargetkan pembiayaan tahun ini sebesar Rp 35 triliun. Namun melihat pelambatan ini kami revisi menjadi antara Rp 30 triliun-Rp 32 triliun hingga akhir tahun," terang Willy, Kamis (30/7).
Target tersebut lebih rendah penyaluran pembiayaan pada akhir tahun lalu yang mencapai Rp 34 triliun. Untuk diketahui, realisasi penyaluran pembiayaan Adira sepanjang semester I-2015 sebesar Rp 15 triliun. Angka ini setara dengan 844.000 kontrak baru.
Adapun rinciannya sebesar Rp 8,6 triliun untuk pembiayaan kendaraan roda dua dan Rp 6,4 triliun pembiayaan kendaraan roda empat. Porsi pembiayaan kendaraan roda dua masih menjadi penopang sebesar 58%. Saat ini, komposisi penyaluran pembiayaan Adira terdiri atas 60% pembiayaan mobil dan motor baru. Sisanya merupakan pembiayaan motor dan mobil bekas.
"Porsi penyaluran pembiayaan kendaraan baru dan bekas ini bergeser dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, pembiayaan motor dan mobil baru sebanyak 68% dan pembiayaan motor dan mobil bekas sebesar 32%," imbuh Willy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News