Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Prospek bisnis pembiayaan tahun depan diprediksi masih cukup berat. Meski demikian, PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) masih berharap bisa mencatat kenaikan pembiayaan baru alias booking mencapai dua digit.
Menurut Direktur Adira Finance I Made Dewa Susila, dalam rencana perusahaan, pertumbuhan angka pembiayaan baru ditargetkan sebesar 10%.
Hingga akhir tahun ini, penyaluran kredit dari perusahaan pembiayaan anak usaha Bank Danamon ini diperkirakan bisa menyentuh angka Rp 31 triliun. Dengan proyeksi di atas nilai booking yang dikejar tahun depan mencapai Rp 34,1 triliun.
Namun, Made mengakui, untuk mencapai hal tersebut bukan perkara mudah. Sebab, meski diperkirakan akan mengalami perbaikan, namun kondisi ekonomi makro masih sulit untuk tumbuh secara signifikan.
Begitu pula dengan tren harga komoditas yang dinilai belum akan banyak beranjak dari posisi saat ini. Tanda tanya pada pertumbuhan ekonomi makro dan komoditas ini dinilai sangat krusial bagi bisnis perusahaan pembiayaan. "Karena tentu akan berdampak pada daya beli konsumen pada produk otomotif dan investasi industri untuk pembelian alat berat," kata dia, Rabu (30/11)
Untuk menyiasatinya, Adira Finance menyiapkan beberapa strategi. Diantaranya menggeber segmen pasar yang masih punya potensi cukup besar. Misalnya saja pembiayaan kendaraan roda empat baru untuk keperluan penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News