Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adopsi layanan digital semakin masif. Di sektor finansial, sangat jarang masyarakat yang pergi ke kantor cabang bank. "Masyarakat cenderung menggunakan mobile banking, ketimbang ke kantor cabang untuk bertransaksi," kata Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Celios, Kamis (17/4).
Menurut dia, pembayaran digital menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia. Proyeksi transaksi mencapai Rp 2.908,59 triliun di 2025, naik dari Rp2.491,68 triliun di 2024, "Tantangan ke depan adalah literasi finansial dan literasi digital serta keamanan transaksi," ujar Nailul.
Digital Security index Indonesia saat ini di peringkat 49, masih jauh di bawah Singapura dan Thailand serta hanya sedikit di atas Vietnam.
Sonny Hendra Sudaryana, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Informasi (Komdigi), terkait l cepatnya adopsi layanan keuangan digital, ia mencontohkan meluasnya penggunaan QR Code. "Penggunaan QR code tumbuh 170,1% secara tahunan," ujar Sonny.
Baca Juga: Perkuat Layanan Digital, CIMB Niaga Hadirkan Digital Branch Batam-Nagoya
Komdigi mendorong penggunaan eSIM dengan keunggulan sistem embedded ke device dengan biometrik. Menurut Sonny,
ketimbang simcard biasa, eSIM bisa mengurangi risiko fraud, serta bisa membantu tracking atas setiap transaksi yang terjadi.
Dari sisi perbankan, UOB Indonesia mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam pengembangan layanan.
Glenn Natamihardja, Head of UOB TMRW UOB Indonesia, fokus pemanfaatan AI di UOB TMRW adalah meningkatkan layanan ke nasabah. AI membantu mempercepat proses layanan.
"Penggunan transaksi QR kami melesat 115% di 2024, pengguna perangkat digital tumbuh 23%, transaksi bill payments tumbuh 37% dan transfer transaksi online tumbuh 19%," kata Glenn.
Selanjutnya: Pemberdayaan BRI Dukung UMKM Batik Tulis Lamongan Menembus Pasar Global
Menarik Dibaca: Panduan Menata Keuangan Setelah Hari Raya Idul Fitri ala Bank Neo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News