kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

OJK: Rata-Rata Ada 700-800 Laporan Masyarakat Masuk ke IASC Setiap Harinya


Rabu, 20 Agustus 2025 / 19:50 WIB
OJK: Rata-Rata Ada 700-800 Laporan Masyarakat Masuk ke IASC Setiap Harinya
ILUSTRASI. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK saat Kick Off Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Nagari Sumpur, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Kamis (22/6). OJK menyampaikan rata-rata terdapat 700-800 laporan dari masyarakat yang masuk setiap harinya melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan rata-rata terdapat 700-800 laporan dari masyarakat yang masuk setiap harinya melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC). Data tersebut dihimpun sejak IASC terbentuk pada 22 November 2024 hingga 17 Agustus 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menerangkan angka laporan kasus penipuan dan scam keuangan yang didapatkan tersebut ternyata jauh lebih tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain. 

Misalnya saja, rata-rata laporan masuk di Singapura hanya 140 setiap hari, sedangkan Hong Kong sebanyak 124 laporan, serta Malaysia sebanyak 130 laporan.

"Menarik dalam arti sedih, setiap hari IASC menerima rata-rata 700-800 laporan. Angkanya jauh lebih tinggi. Padahal, semua masyarakat belum tahu caranya mengadu," katanya saat menghadiri acara Kampanye Nasional Anti-scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (19/8).

Baca Juga: Ancaman OJK: Blokir NIK Pelaku Scam dan Fraud Sektor Keuangan

Sementara itu, Friderica mengungkapkan total kerugian dana masyarakat terkait penipuan atau scam yang dilaporkan melalui Indonesia Anti-Scam Centre mencapai Rp 4,6 triliun sejak 22 November 2024 hingga 17 Agustus 2025. 

Dalam periode yang sama, total dana korban yang sudah diblokir dari laporan kerugian yang masuk melalui IASC sebesar Rp 349,3 miliar sejak 22 November 2024 hingga 17 Agustus 2025.

Jumlah rekening yang dilaporkan melalui IASC terkait penipuan sebanyak 359.733 dan jumlah rekening sudah diblokir sebanyak 72.145. Adapun IASC telah menerima sebanyak 225.281 laporan kasus penipuan sejak 22 November 2024 hingga 17 Agustus 2025. 

Secara total, OJK mencatat sejak 2017 hingga kuartal I-2025, nilai kerugian masyarakat akibat investasi ilegal mencapai Rp 142,13 triliun.

Baca Juga: OJK: Total Kerugian Dana Masyarakat Akibat Scam Keuangan Mencapai Rp 4,6 Triliun

Selanjutnya: Sejumlah Risiko yang Timbul Akibat Penarikan Utang Jumbo Pemerintah pada 2026

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Kamis 21 Agustus 2025: Keuangan & Karier Leo Menjanjikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×