kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Adu Kuat Ekosistem Bank Digital dengan Bank Besar, Siapa Pemenangnya?


Senin, 20 Desember 2021 / 18:44 WIB
Adu Kuat Ekosistem Bank Digital dengan Bank Besar, Siapa Pemenangnya?
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank konvensional maupun bank digital aktif menggandeng perusahaan digital melalui kerjasama Open Application Programming Interface (API). Bank besar bahkan akan memboyong layanan anak perusahaan ke dalam digital banking yang dimiliki. 

Artinya, dalam waktu dekat layanan seperti leasing, asuransi, manajemen investasi, hingga sekuritas bakal ada dalam superapp bank kelas kakap. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan ekosistem milik bank besar akan lebih unggul. Seiring modal, jaringan, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang lebih besar pula. 

“Karena mereka juga memiliki kekuatan database pelanggan yang sudah cukup banyak dan sebagian besar biasanya loyal. Sehingga secara umum akan lebih mudah bagi mereka mengoptimalkan ekosistem yang sudah ada,” ujar Amin kepada Kontan.co.id pada Senin (20/12). 

Baca Juga: Analis: Bank Tunggu Waktu yang Tepat untuk IPO pada Tahun Depan

Dalam mengambil hati calon nasabah, bank digital juga menawarkan bunga simpanan yang relatif tinggi bahkan melewati bunga penjaminan simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Amin menilai sebenarnya sasaran bunga tidak menarik buat sebagian besar calon atau nasabah potensial.

“Namun alasan kecepatan proses, fleksibilitas sebagai akibat dari bunga yang lebih besar inilah yang menarik nasabah baru yang belum bankable. Jika bank digital bisa menembus pasar 60% masyarakat unbankable, mereka akan bertahan,” papar Amin.

Amin menyebut akan berat bagi bank digital berebut menyasar nasabah yang sudah dimiliki oleh bank besar. Akan tetapi, beberapa bank digital memiliki keunggulan dengan membebaskan biaya administrasi

Ia menilai pendapatan berbasis komisi dari biaya administrasi bagi bank besar cukup signifikan. Lantaran bank besar biasanya memiliki jumlah nasabah hingga jutaan rekening. Namun ia mengaku terdapat beberapa bank besar yang membebaskan berbagai biaya selama memenuhi syarat simpanan minimum. 

Direktur Eksekutif ICT Institute dan Pengamat Teknologi Heru Sutadi menyatakan pada akhirnya layanan bank konvensional dan bank digital akan mengarah pada transformasi digital. Ini didukung oleh teknologi open API yang bisa memenuhi kebutuhan interoperabilitas ekosistem digital. 

Baca Juga: Bankir Siapkan Strategi untuk Memperbesar Kredit UMKM pada Tahun Depan

“Tapi bank digital akan lebih cepat adaptasi dan perkembangannya. Sebab sejak awal dikondisikan menghadapi tantangan dan ekosistem digital,” paparnya kepada Kontan.co.id. 

Bank Mandiri misalnya akan mengintegrasikan layanan anak usaha sebagai fitur Livin’ by Mandiri secara bertahap. Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank mandiri menyatakan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nasabah terhadap produk yang lengkap dan bervariatif.

Selain itu, bank mandiri juga akan terus memperbesar ekosistemnya lewat kerjasama open Application Programming Interface (API) dengan pemain digital lainnya.

“Bank Mandiri akan terus mengembangkan Livin' sebagai superapp yang menyediakan berbagai produk dan layanan Bank Mandiri maupun ekosistem yang dibutuhkan oleh nasabah. Ditambah dengan berbagai fitur yang sudah ada saat ini,” ujar Thomas kepada KONTAN pada Minggu (19/12).

Adapun Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan akan menghadirkan beragam fitur menarik dalam aplikasi BRImo di 2022 mendatang. Tujuannya, agar layanan digital banking ini menjadi financial supermarket yang menghadirkan fasilitas ticketing, voucher games dan layanan lainnya. 

“Selain itu kami akan terus meningkatkan engagement melalui peningkatan pengalaman nasabah yang lebih baik dengan melakukan integrated payment dan partnership,” ujar Aestika kepada KONTAN. 

Melalui strategi tersebut BRI optimistis tahun depan pengguna BRImo dapat tumbuh double digit secara tahunan di 2022. 

Tak mau kalah, Bank BTN juga akan merilis digital mortgage banking sebagai superapp pada 2022 mendatang. Selain itu BTN juga aktif mengembangkan mobile banking, dan aplikasi BTN Properti dan Smart Residence. Sebenarnya Bank BTN sudah memiliki BTN Properti sebagai platform jual beli rumah, pemasaran dan pengajuan KPR online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×