kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

AFPI dan OJK Dorong Literasi Keuangan di Papua Barat Daya lewat FLD 2025


Senin, 14 Juli 2025 / 16:21 WIB
AFPI dan OJK Dorong Literasi Keuangan di Papua Barat Daya lewat FLD 2025
ILUSTRASI. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kembali menggelar Fintech Lending Days (FLD) 2025 pada 9-10 Juli di Kota Sorong, Papua Barat Daya.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 di Sorong, Papua Barat Daya. Acara ini mendorong literasi keuangan terkait pemanfaatan layanan pendanaan digital (pindar).

Kegiatan tersebut menyasar sejumlah kelompok masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pelajar. Beberapa perusahaan penyelenggara fintech lending, salah satunya PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) turut hadir dalam rangkaian acara.

“Kami percaya bahwa pemahaman yang baik akan membantu masyarakat memanfaatkan layanan keuangan digital secara cerdas dan aman,” ucap Direktur Keuangan AdaKami, Valentina Juveline pada gelaran FLD, (14/7). 

Baca Juga: AFPI Gelar Fintech Lending Days 2025 di Sorong, Perluas Literasi & Akses Pembiayaan

Selain diskusi dan pameran, agenda juga mencakup kunjungan ke pelaku usaha lokal di sektor pangan, kerajinan, dan ekowisata. AFPI menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk melihat langsung kebutuhan pembiayaan dan tantangan yang dihadapi pelaku usaha di daerah.

Salah satu sesi yang digelar di lingkungan kampus bertajuk “Pindar Bukan Pinjol” turut menyoroti pentingnya membedakan layanan legal dan ilegal dalam dunia pinjaman daring. Sesi ini menargetkan kalangan mahasiswa sebagai bagian dari upaya memperluas pemahaman literasi keuangan sejak dini.

Pihak penyelenggara menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi salah satu sarana edukasi masyarakat, terutama di wilayah yang akses ke layanan keuangannya masih terbatas.

Baca Juga: AFPI: 50% Populasi Tak Terakses Perbankan, P2P Lending Jadi Jawaban

Selanjutnya: Kejagung Ungkap Alasan Penyitaan 72 Unit Mobil Sritex

Menarik Dibaca: Penyaluran Beras SPHP Digencarkan, Bulog Pastikan Harga Beras Sesuai HET

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×