kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.354   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

OJK Gelar Digital Financial Literacy Di Sorong Papua Barat


Rabu, 28 Mei 2025 / 20:26 WIB
OJK Gelar Digital Financial Literacy Di Sorong Papua Barat
Dok. OJK


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Sorong, 28 Mei 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan digital melalui kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan OJK dalam mengembangkan inovasi teknologi di sektor keuangan dan mengedukasi masyarakat, khususnya kepada lebih dari 200 mahasiswa di Kota Sorong, Papua Barat dan sekitarnya mengenai pentingnya literasi keuangan digital.

Kegiatan DFL ini menjadi bagian dari program literasi tahunan OJK yang dirancang untuk menjawab tantangan rendahnya indeks literasi keuangan digital di tengah maraknya adopsi layanan keuangan berbasis teknologi.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 66 persen, sementara indeks inklusi keuangan telah mencapai 80 persen.

Kesenjangan ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang menggunakan produk keuangan namun belum memiliki pemahaman yang memadai. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko yang merugikan jika tidak ditangani melalui edukasi keuangan yang tepat dan masif.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, dalam kuliah umumnya menekankan bahwa kehadiran teknologi seperti blockchain, artificial intelligence, dan big data telah menghadirkan berbagai peluang sekaligus tantangan baru dalam pengelolaan keuangan. Hasan menyebutkan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki peran strategis sebagai katalis transformasi digital sektor keuangan Indonesia.

“Gen Z memiliki peran penting sebagai agen perubahan dan ujung tombak transformasi digital di Indonesia Timur. Literasi keuangan digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar untuk menghadapi ekosistem keuangan yang terus berkembang,” ujar Hasan.

Hasan juga mengingatkan mahasiswa untuk bijak dalam mengelola keuangan digital dan mewaspadai potensi penipuan di era layanan keuangan berbasis teknologi.

Hasan menggaris bawahi bahwa saat ini angka penipuan di keuangan digital masih tinggi karena literasi keuangan masyarakat Indonesia juga masih tergolong rendah.

Data dari Indonesia Anti Scam Center (IASC) per Maret 2025 mencatat hampir 80.000 laporan penipuan keuangan dengan kerugian mencapai Rp1,7 triliun. Oleh karena itu, pemahaman mengenai legalitas, logika investasi, dan risiko harus menjadi dasar masyarakat sebelum memilih produk keuangan digital.

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata dari upaya OJK untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan timur, guna memastikan bahwa transformasi digital di sektor keuangan dapat dioptimalisasi secara merata.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Aldilla Yulia Wiellys Sutikno, mengapresiasi kehadiran OJK dan para narasumber. Aldilla menyampaikan bahwa perubahan di sektor keuangan berjalan sangat cepat, bahkan lebih cepat dari perubahan regulasi hukum sehingga diperlukan edukasi kepada generasi muda sejak dini.

“Makanya, sebagai manusia yang tentu tidak mungkin tidak mengikuti perubahan itu. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pemahaman, penyuluhan dan sosialisasi terkait dengan literasi keuangan yang pagi hari ini akan disampaikan oleh narasumber dari OJK. Terima kasih kepada OJK,” ujar Aldilla.

Kuliah Umum tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Analis Eksekutif Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Lutfi Alkatiri, Wakil Sekretaris Jendral I Chrisma Albandjar, dan Direktur Eksekutif Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia Asih Karnengsih.

Melalui kegiatan Digital Financial Literacy, OJK berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat termasuk sivitas akademika di berbagai wilayah Indonesia, agar mampu memanfaatkan produk dan layanan keuangan digital secara bijak, aman, dan bertanggung jawab. OJK juga berharap generasi muda tidak hanya menjadi pengguna aktif, tetapi juga pelaku inovasi di sektor keuangan digital.

Selanjutnya: Indonesia-Perancis Teken 26 Kerjasama Senilai US$ 11 Miliar

Menarik Dibaca: Ajak Anak Belajar Menabung, MSIG Life Bikin Board Game Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×