kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

AFPI Sebut Tata Kelola yang Baik Jadi Kunci Bisnis Fintech Lending Dapat Berlanjut


Minggu, 11 Agustus 2024 / 09:57 WIB
AFPI Sebut Tata Kelola yang Baik Jadi Kunci Bisnis Fintech Lending Dapat Berlanjut
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyampaikan gagal bayar tak akan terjadi apabila perusahaan menerapkan tata kelola yang baik.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permasalahan gagal bayar dialami sejumlah fintech peer to peer (P2P) lending, tak terkecuali sang pioneer PT Investree Radhika Jaya (Investree). Adapun masalah gagal bayar pada akhirnya harus membuat fintech lending dicabut izin usaha.

Menanggapi permasalahan gagal bayar yang terjadi di industri, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyampaikan gagal bayar tak akan terjadi apabila perusahaan menerapkan tata kelola yang baik. 

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik Djafar bahkan menyebut dengan tata kelola yang baik, bisnis fintech lending bisa terus berlanjut.

"Pada dasarnya, jika semua proses dilakukan dengan mematuhi dan mengikuti semua aturan yang ada, seperti good corporate governance, risk management, risk mitigation, hingga prudent, tentu perusahaan itu akan aman dan bisa bertahan," katanya kepada Kontan, Jumat (9/8).

Baca Juga: Modalku Tengah Persiapkan Infrastruktur, Respons Terbitnya POJK Baru Tentang SLIK

Senada dengan Entjik, Pengamat Teknologi sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai fintech lending yang tersangkut masalah gagal bayar, terkhusus Investree, tak terlepas dari adanya miss management sehingga merugikan perusahaan. 

Meskipun demikian, dia berpendapat prospek industri fintech lending masih terbilang masih bagus ke depannya, meski ada kasus gagal bayar, seperti Investree yang tak kunjung usai.

"Namun, yang harus diwaspadai ke depannya, yakni persaingan kian ketat dan ancaman tingginya gagal bayar yang juga meningkat," kata Heru kepada Kontan, Jumat (9/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×