Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Market outlook pertumbuhan premi asuransi jiwa Indonesia tumbuh 13% menjadi Rp 243 triliun pada 2020. Adapun pertumbuhan premi asuransi umum 10% menjadi Rp 81 triliun pada 2020,” tambah Herman.
Kunci pertumbuhan premi asuransi jiwa didukung oleh rendahnya penetrasi yang baru 2,3% dari pendapatan domestik bruto. Padahal konsumsi tinggi dan adanya kenaikan masyarakat kelas menengah. Selain itu untuk produk syariah dan mikro masih memiliki ceruk pasar yang besar.
Sedangkan untuk asuransi umum ikut tertopang dengan berbagai paket kebijakan seperti asuransi bencana, properti milik aset negara, dan program kementerian kelautan dan perikanan, serta asuransi ekspor minyak sawit dan batubara.
Baca Juga: Asuransi Jasindo gandeng Bank Victoria kembangkan bisnis bank garansi
Herman menyatakan pemain insurtech di Indonesia seperti PasarPolis, Cermati, Fuse, dan Futuready. Bahkan Ia bilang lewat insurtech maka cakupan perlindungan asuransi bisa lebih luas lagi seperti asuransi kebakaran hutan dan polusi.
Bahkan Ia menyatakan konsep insurtech dapat menerapkan asuransi terkustomisasi yakni harga polis disesuaikan dengan karakteristik tertanggung. Namun hal ini membutuhkan analisis big data.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News