kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agen asuransi masih jadi penopang industri asuransi


Jumat, 28 Agustus 2020 / 16:05 WIB
Agen asuransi masih jadi penopang industri asuransi


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keagenan masih menopang industri asuransi jiwa di Indonesia. Hal ini terlihat pada peningkatan jumlah agen setiap tahun.

Pada kuartal pertama 2020, jumlah agen asuransi meningkat hampir 10% menjadi 650.443 orang. Lebih dari 90% bisnis asuransi merupakan kontribusi jalur distribusi keagenan.

“Dengan pertumbuhan rata-rata jumlah agen dalam tiga tahun terakhir sekitar 5%, kami optimistis jumlah agen akan terus meningkat dan lambat laun penetrasi asuransipun akan meningkat," kata Kepala Departemen Hubungan Internasional Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Nelly Husnayati, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (28/8).

Baca Juga: Gara-gara corona, premi asuransi jiwa diproyeksi turun sampai akhir tahun

Terlebih saat ini sudah semakin banyak anak muda atau generasi milenial yang mulai tertarik menjadi agen asuransi sebagai profesi yang sejajar dengan yang lain.

AAJI juga terus mengajak para agen asuransi untuk meningkatkan kapasitasnya dengan bergabung di MDRT Indonesia. Ini adalah wadah bagi para tenaga pemasar untuk dapat meningkatkan kemampuannya sebagai financial planner berskala internasional.

Ia bilang, pandemi Covid-19 telah menekan kinerja industri asuransi jiwa sepanjang kuartal pertama tahun ini. Namun, AAJI meyakini dengan adanya transisi PSBB, aktivitas ekonomi akan kembali bergerak.

“Dampak Covid memang ada penurunan dari sisi kemampuan membayar atau membeli produk dengan premi yang tinggi. Dari sisi positifnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi apalagi kesehatan makin meningkat," terangnya.

Dengan begitu, jumlah pembeli asuransi diklaim tetap banyak, tetapi nilainya kecil kareba daya beli menurun. Ini jadi keuntungan bagi agen asuransi jiwa untuk bisa lebih banyak menawarkan produk kepada masyarakat yang membutuhkan.

Apalagi, para agen asuransi jiwa telah diperbolehkan menjual produk secara online oleh AAJI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Begini kondisi industri keuangan non-bank hingga Juli 2020

Country Chair MDRT Indonesia Miliana Marten menyebut, dalam dua tahun terakhir keaggotaan MDRT Indonesia terus meningkat. Untuk tahun 2020, jumlah agen asuransi jiwa yang menjadi anggota MDRT atau meningkat mencapai 2.745 anggota, atau naik 12%.

“Bagi kami ini adalah pencapain yang sangat baik di tengah situasi pandemi. Dan sejak 2017 peningkatan member MDRT terus mengalami peningkatan secara signifikan,” kata Miliana.

Namun, tren kenaikan jumlah anggota MDRT masih minim jika dibandingkan total agen asuransi jiwa di Indonesia. Dari jumlah total agen saat ini lebih dari 650 ribu orang, yang menjadi anggota MDRT tidak sampai 0,5%. Bahkan di dunia pun jumlah agen asuransi MDRT hanya 3% saja.

“Inilah yang menjadi tantangan bagi saya dan komite MDRT Indonesia untuk terus mempromosikan manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dengan menjadi anggota MDRT,” katanya.

Miliana menyebutkan Indonesia tahun ini masuk dalam urutan ke 8 top member seluruh dunia. Sepuluh besar negara dengan jumlah anggota MDRT terbesar antara lain Hong Kong menjadi yang teratas dengan jumlah 10.858, diikuti China 9.848, Amerika Serikat 7.349, Jepang 7.158, Taiwan 6.286, Vietnam 3.051, Thailand 2.803, Indonesia 2.745, Korea 2.513 dan India 2.494.

“Kami selalu menargetkan pertumbuhan jumlah anggota MDRT Indonesia bisa tumbuh konsisten 20%-50% per tahun. Kami berharap kondisi pandemi ini segera berakhir sehingga tahun depan jumlah anggota MDRT ditargetkan bisa mencapai lebih dari 3.500 anggota,” ujarnya.

Baca Juga: Buntut kasus Jiwasraya, OJK segera perketat penjualan produk Saving Plan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×