Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) hingga akhir Juni mencatat pertumbuhan satu digit pada penghimpunan dana nasabah dan penyaluran kredit.
Merujuk pada laporan keuangan triwulan II-2017, BPD Sumut hanya berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 17,6 triliun di akhir Juni atau tumbuh 2,11% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year).
Direktur Utama BPD Sumut Edie Rizliyanto mengatakan, pertumbuhan kredit yang tipis tersebut disebabkan oleh permintaan kredit yang cenderung lemah.
"Dari aspek pertumbuhan bisnis masih flat, akibat permintaan kredit yang sangat lemah," ungkapnya kepada KONTAN, Selasa (1/8).
Adapun, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPD Sumut berhasil mencatat kenaikan 8,26% yoy menjadi Rp 25,98 triliun.
Kendati kredit tumbuh tipis, Edie optimis penyaluran kredit perseroan dapat tumbuh mencapai 9% di akhir 2017.
Sebagai langkah untuk mendongkrak kenaikan kredit, BPD Sumut juga akan berpartisipasi dalam kredit sindikasi proyek infrastruktur.
Tidak hanya itu, Edie menambahkan, perseroan akan memperluas pasar kredit multiguna.
Sementara dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) berada di level 5,3% per Juni 2017.
Jika merujuk pada laporan keuangan Juni 2016, rasio tersebut menurun dari 6,4%. Hingga akhir tahun, Edie menjamin pihaknya bakal menekan NPL hingga ke level 4%.
"NPL Juni 2017 5,3%, ini karena tren pemburukan terjadi, secara nasional program restrukturisasi kami juga belum optimal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News