Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
Meski demikian, Tumbur memperkirakan kondisi ini tidak akan lama. Jika berkaca dari China, penyaluran fintech di sana mulai membaik seiring penurunan jumlah korban virus corona. Apalagi, penyebaran virus korona di Indonesia juga tidak separah dengan negara-negara lain.
“Jadi sampai sekarang kami belum melihat potensi penurunan kredit fintech. Kembali lagi melihat bagaimana antisipasi pemerintah untuk menghandel virus korona di Indonesia lebih dulu,” tambahnya.
Baca Juga: Perluas saluran pinjaman, Modalku sasar mitra UKM Shopee
PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) telah merasakan dampaknya. Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, sejumlah peminjam Modalku meminta reschedule atau penjadwalan ulang pembayaran kredit.
“Pasti dan memang terdampak. Jadi kami harus membantu mereka yang terdampak juga,” terangnya.
Peminjam yang melakukan reschedule dari beberapa daerah. Ia mengakui, bahwa dampak virus corona juga terjadi di luar industri perjalanan. Menghadapi hal tersebut, Modalku akan melakukan assement atau penelusuran terhadap industri yang terkena dampak korona.
Dengan begitu, Modalku ingin secara bersama-sama bisa melewati masa-masa sulit ini sebaik mungkin. “Sehingga tidak perlu khawatir secara berlebihan. Seharusnya hal ini bisa dikelola dengan baik,” kata Reynold.
Baca Juga: Sebanyak 30% lender Koinworks salurkan pendanaan melalui KoinRobo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News