kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akseleran fasilitasi restrukturisasi pinjaman Rp 1,05 miliar yang terdampak corona


Selasa, 08 September 2020 / 16:29 WIB
Akseleran fasilitasi restrukturisasi pinjaman Rp 1,05 miliar yang terdampak corona
ILUSTRASI. aplikasi?fintech financial technology teknologi finansial tekfin Akseleran


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 juga memberikan dampak bagi industri fintech peer to peer lending. PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia juga menerima permintaan restrukturisasi pinjaman terdampak Covid-19.

Co-founder dan CEO Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyatakan terdapat 15 peminjam (borrower) dengan nilai sekitar Rp 1,05 miliar yang mendapatkan restrukturisasi. Ia menyebut nilai itu kurang dari 0,1% dari outstanding pinjaman Akseleran saat ini yang berjumlah Rp 210 miliar.

“Restrukturisasi itu hampir seluruhnya dari online merchants. Ada yang berjualan spareparts mobile, akuarium, handphone, dan sebagainya. Restrukturisasinya berupa grace period dan perpanjangan tenor,” ujar Ivan kepada Kontan.co.id pada Selasa (8/9).

Baca Juga: Lancak potensi penularan Covid-19, OVO inisiasi aplikasi Peduli Lindungi

Kendati demikian, Ivan mengaku tren permintaan restrukturisasi pinjaman sudah tidak ada lagi. Asal tahu saja, berbeda dengan industri perbankan dan pembiayaan, restrukturisasi di fintech harus mendapat persetujuan dari pemberi pinjaman (lender).

Meskipun sempat menerima permintaan restrukturisasi, kualitas pinjaman Akseleran masih terjaga dengan baik. Ivan mengaku tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman (TKB) 90 hari Akseleran saat ini naik ke level 98,42%.

“Menjaga nilai kualitas pinjaman dengan memperketat assesment risk secara prudent, menjaga risiko portfolio pinjaman dengan memperbesar porsi penyaluran pinjaman dalam bentuk invoice financing dimana underlying berupa invoice. Dibanding pre-invoice financing yang underlying berupa PO atau kontrak yang masih harus dikerjakan,” tutur Ivan.

Selain itu, Akseleran keluar dari beberapa sektor yang sedang kurang baik performanya. Juga melakukan pengawasan terhadap pinjaman yang sudah tersalurkan dengan lebih intensif.

Adapun total penyaluran pinjaman yang Akseleran salurkan sejak berdiri hingga saat ini senilai Rp 1,42 triliun. Adapun total penyalursan sejak awal tahun hingga saat ini mencapai Rp 208,8 miliar.

Baca Juga: Bank Mandiri salurkan dana PEN lewat platform Investree

Asosiasi Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mencatat sebanyak Rp 300 miliar pinjaman telah direstrukturisasi akibat dampak Covid-19.

“Restrukturisasi itu, kalau dalam skema bisnis fintech P2P lending, otoritasnya ada pada lender. Penyelenggara P2P lending hanya menampung aspirasi atau keinginan dari borrower kalau membutuhkan restrukturisasi,” jelas Ketua Harian AFPI Kuseryansyah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×