Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia menargetkan penyaluran pinjaman di tahun depan mencapai Rp 1,2 triliun. Jumlah tersebut naik enam kali lipat dari realisasi penyaluran kredit Akseleran sebesar Rp 202 miliar hingga pertengahan Desember 2018.
CEO sekaligus Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan optimistis, bisnis Akseleran terus tumbuh positif di tahun depan. Apalagi, Akseleran telah berhasil menyalurkan nilai pinjaman yang melebihi target tahun ini Rp 200 miliar.
Meski tahun depan merupakan tahun pemilu, dia memperkirakan tidak akan terlalu berpengaruh kepada bisnis Akseleran. Biasanya, di tahun tersebut banyak pelaku usaha memilih wait and see sebelum melakukan ekspansi bisnis maupun mengambil pinjaman.
“Namun demikian kami optimistis tetap bisa mencapai target karena funding gap dari usaha, mikro dan kecil di Indonesia yang masih sangat besar, sekitar Rp 1.000 triliun per tahun,” kata Ivan, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (19/12).
Tahun depan, perusahaan akan menggenjot kampanye marketing dengan menjaring lebih banyak lagi pelaku usaha dan pemberi pinjaman. Pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak melalui skema referal, khususnya dengan platform e-commerce, payment gateway, dan penyedia system point of sales (POS) karena mereka dapat memberikan data rekam jejak online dari pelaku usaha terkait, serta dengan berbagai perusahaan pembiayaan konvensional.
“Kami terus mempertahankan kualitas pinjaman yang ada, termasuk dengan seleksi kredit yang baik, dan mitigasi risiko melalui pembebanan agunan berbentuk tagihan, penggunaan asuransi kredit, dan upaya collection yang efektif. Yang pasti, kami sangat mengedepankan aspek perlindungan terhadap konsumen,” tambah Ivan.
Akseleran menyasar pasar dari sektor UKM dengan menyalurkan pembiayaan produktif. Perusahaan ini mendanai UKM yang membutuhkan modal usaha mulai dari Rp 100.000 dengan rata-rata imbal hasil yang didapatkan sebesar 18%-21% per tahun.
Saat ini para pelaku usaha yang menjadi peminjam (borrower) Akseleran tidak hanya berpusat dari Jabodetabek atau Pulau Jawa saja, melainkan sudah meluas hingga ke Kalimantan, Sumatra dan Maluku. Sedangkan untuk lender, sudah mencakup seluruh wilayah di Indonesia, dari Aceh sampai Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
