kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Akui Banyak Tantangan, Mandala Finance Terus Dorong Pembiayaan UMKM


Senin, 26 Mei 2025 / 09:21 WIB
Akui Banyak Tantangan, Mandala Finance Terus Dorong Pembiayaan UMKM
ILUSTRASI. Mandala Finance menyatakan komitmennya untuk tetap mendorong pembiayaan modal kerja, khususnya untuk sektor UMKM.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) menyatakan komitmennya untuk tetap mendorong pembiayaan modal kerja, khususnya untuk sektor UMKM produktif, meskipun portofolio perusahaan hingga saat ini masih didominasi oleh pembiayaan konsumtif.

Finance Director Mandala Finance, Roberto AK Un, mengungkapkan bahwa porsi terbesar portofolio perusahaan berasal dari pembiayaan motor baru, motor bekas, dan multiguna. Meski begitu, pembiayaan multiguna juga digunakan untuk berbagai kebutuhan produktif, termasuk sebagai modal kerja UMKM.

“Hingga akhir April 2025, kinerja Mandala menunjukkan pertumbuhan positif, dengan total penyaluran pembiayaan tumbuh sebesar 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Roberto kepada Kontan, Jumat (23/5).

Baca Juga: Pembiayaan Capai Rp 7,4 Triliun, Ini Cara Ajukan Kredit Mikro UMKM Bank Sampoerna

Ia mengakui bahwa pembiayaan modal kerja untuk UMKM masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah karakteristik pelaku UMKM yang belum sepenuhnya bankable, minim dokumen legalitas, penggunaan dana yang kerap tak sesuai tujuan, serta keterbatasan pemahaman dalam pengelolaan keuangan dan risiko usaha yang tinggi.

Meski tantangan tersebut belum sepenuhnya teratasi, Mandala tetap memasukkan sektor UMKM sebagai bagian dari target pertumbuhan pembiayaan ke depan. Perusahaan juga menyesuaikan proyeksi pertumbuhannya dengan outlook industri yang diperkirakan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) akan tumbuh 7%–8% sepanjang 2025.

“Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan pembiayaan termasuk sektor modal kerja, kami menerapkan prinsip kehati-hatian, diversifikasi portofolio, serta meningkatkan inovasi teknologi dalam produk dan layanan,” ujar Roberto.

Sementara itu, dari sisi industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan secara total hanya tumbuh 4,6% yoy per Maret 2025, yang merupakan pertumbuhan terendah sejak 2022. Namun, pembiayaan modal kerja justru mencatat pertumbuhan 11,07% yoy, menunjukkan daya tahan di tengah perlambatan ekonomi.

Baca Juga: Pembiayaan Bank Sampoerna ke UMKM Capai Rp 7,4 Triliun per Maret 2025

Selanjutnya: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham BBYB, MBMA, JAGO, Senin (26/5)

Menarik Dibaca: Ajak Perempuan Lari Sambil Rawat Kulit, Marina Suntastic Run 2025 Sukses Digelar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×