Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Handoyo .
Dima mengatakan, dari keempat perusahaan tersebut sudah menakar potensi market di Indonesia berdasarkan kondisi eksternal dan internalnya. Pendanaan ini nantinya akan dieksplor untuk produk baru salah satunya Alami akan coba ke arah mikro yang selama ini fokusnya adalah memberikan pembiayaan kepada UKM.
Sejak bulan Mei 2019 sampai Oktober 2019, Alami mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 50,3 miliar ke berbagai sektor bisnis di Indonesia.
Jumlah borrower Alami yang sudah menerima pinjaman lewat Alami ada sebanyak 70 usaha kecil dan menengah (UKM) dengan rata-rata pinjaman sebesar Rp 500 juta. Hingga saat ini jumlah lender yang terdaftar di di Alami sebanyak 1.500 lenders dengan minimal memberikan pendanaan sebesar Rp 1 juta.
Baca Juga: OVO terbuka jalin kemitraan strategis dengan berbagai merchant termasuk Alfamart
Dima menargetkan, tahun depan perusahaan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 150 miliar atau tiga kali lipat yang dicapai saat ini. Alami juga berencana untuk membangun kembali agregator bisnis. Jadi selain peer to peer lending, nantinya Alami akan terkoneksi dengan Bank syariah.
Jeffrey Paine selaku founding of Golden Gate Ventures menyambut baik penandatanganan MoU, dalam meningkatkan kapasitas daya dukung, daya saing, untuk UMKM di Indonesia melalui Alami.
Baca Juga: Fintech lending diklaim sudah mampu ikut menurunkan angka kemiskinan di Indonesia
“Saya berharap Alami terus bisa melakukan terobosan dan juga inovasi untuk meningkatkan pemanfaatan fintech dalam mendukung ekonomi syariah digital di Indonesia,”kata Jeffrey Paine kepada Kontan.co.id, Rabu (13/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News